Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Maksud Karunia dan Buah Roh

MAKSUD KARUNIA DAN BUAH ROH

Maksud Karunia Dalam Konteks Alkitab
Pemahaman mengenai karunia dalam konteks Alkitab tentu ditelusuri dari bahasa aslinya. Kata karunia dalam bahasa aslinya adalah carisma, yang berasal dari kata χαρις. Kata itu berarti anugerah, pemberian, kemurahan hati, senang, keramahan, syukur, pahala, faedah, tindakan bersahabat, hal yang patut dipuji. Selain itu kata charisma adalah suatu perwujudan charis dan hasil perbuatan charizomai (memberi). Mengacu kepada bahasa Inggrisnya adalah gift, free gift, gift of grace yang pada umumnya mengacu kepada iman, sebagai pemberian dari Allah yang bersifat adikodrati atau supranatural, tidak berdasarkan kodrat duniawi. Maksud dari pernyataan di atas adalah karunia itu diberikan oleh Allah kepada setiap orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan sebagai Juruselamat pribadinya. Kata charisma dapat ditemukan di dalam Surat Roma 12:6, 1 Korintus 12:4,9,28,30,31, 1 Timotius 4:14, 2 Timotius 1:6 dan 1 Petrus 4:10.
Nampaknya Paulus banyak menekankan atas karunia-karunia rohani yang berlebihan di dalam surat Korintus sehingga dalam memahaminya sangatlah sulit. Itu terbukti dikarenakan adanya pemahaman yang harus didasari dengan konteksnya. Dalam 1 Korintus 12 dinyatakan bahwa pekerjaan Roh adalah memberi karunia bagi pelayanan yang dikerjakan. Karunia-karunia itu ialah karunia dalam bentuk-bentuk pelayanan (diakonia) “Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (ay.5)”. karunia-karunia itu juga dikatakan energemata yang berarti daya-daya, aktivitas-aktivitas atau kuasa-kuasa yang diaktifkan Allah dalam setiap orang. Jadi karunia itu adalah kecapakapan yang diberikan oleh kasih karunia Allah yang mencakapkan manusia dalam pelayanan yang khusus dan sesuai.

Karunia atau Talenta
Sering kali dalam pemahaman di kalangan Kristen bahwa suatu karunia itu sama dengan talenta. Yang menjadi hal yang sama adalah sama-sama pemberian dari Tuhan. Namun apakah memang semudah itu mengartikannya. Menurut arti kata dalam konteks Alkitab sendiri talenta merupakan sejumlah mata uang senilai 6000 mina (Luk.19:13). Semua manusia dilahirkan dengan talenta atau kemampuan alami yang berbeda-beda. Tuhan memberikan kemampuan-kemampuan atau talenta itu, tetapi talenta bukanlah karunia. Walaupun demikan, ketika kemampuan alami atau talenta ini dipersembahkan kepada Tuhan untuk kepentingan-Nya, maka talenta itu dapat menjadi suatu cara untuk mengekspresikan sebuah karunia.
Karunia adalah kemampuan khusus yang diberikan kepada orang-orang percaya oleh Roh Kudus untuk memuliakan Kristus dan membangun gereja-Nya. Karunia-karunia tidak peroleh karena pekerjaan yang baik, punya talenta atau kemampuan-kemampuan alamiah. Karunia merupakan pemberian dari Tuhan, oleh sebab itu tidak mungkin seseorang mendapatkannya melalui kerja keras, memperoleh karena layak atau mempelajarinya dari buku-buku. Karunia-karunia bukanlah buah Roh yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23. Karunia-karunia Roh Kudus diberikan kepada orang-orang percaya dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Hal ini bersifat conditional (bersyarat). Sebagaimana fungsi dari karunia-karunia Roh diberikan untuk membangun tubuh Kristus. Tuhan memutuskan karunia mana yang akan diberikan kepada setiap orang percaya. Anugerah Kristus mengalir melalui karunia-karunia. Kita dapat mengatakan bahwa setiap bentuk pelayanan adalah sebuah pernyataan khusus “Kristus ada ditengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27). Karunia-karunia rohani merupakan berkat-berkat yang di curahkan Karena kemenangan Kristus dalam kebangkitan.
Talenta adalah hasil dari genetik atau latihan, sedangkan karunia roh adalah hasil dari kuasa Roh Kudus. Talenta dapat dimiliki oleh siapa saja, Kristen atau bukan Kristen, sedangkan karunia roh hanya dimiliki oleh orang-orang Kristen. Walaupun talenta dan karunia roh seharusnya digunakan bagi kemuliaan Kristus dan untuk melayani orang lain, karunia roh berfokus pada karya ini sementara talenta bisa saja digunakan untuk sesuatu yang sama sekali tanpa tujuan rohani.
Sifat Karunia Roh
Karunia itu ada di dalam diri manusia dan mendiami diri manusia itu. Roh Kudus memberikan karunia Roh atas kehendaknya. Namun karunia itu memiliki keterbatasan. Dalam 1 Korintus 13:8 “Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap”, Paulus mengajarkan perbedaan skala kepentingan antara kasih dan karunia Roh kemudian ia melanjutkan dengan mengontraskan sifat sementara dari karunia rohani dengan nilai kekal dari kasih. Hal ini memberikan pelajaran lain yang berharga bagi orang percaya hari ini. Karunia rohani tidak bersifat kekal. Tidak kekal karena diberikan kepada manusia untuk menjalankan suatu fungsi pelayanan dan hanya dibutuhkan saat dibutuhkan dalam tugas pelayanan itu sendiri.
Roh Menghasilkan Buah
Isu-isu yang ada mengenai Roh Kudus adalah adanya suatu buah yang muncul dari Roh. Buah itu dinamakan buah Roh. Jika diusut dari makna nama, jika ada Roh dan ada buah Roh, maka buah itu merupakan hasil suatu hubungan Roh sehingga munculah buah Roh. Missal: ada buah kelengkeng. Buah kelengkeng dihasilkan dari pohon kelengkeng. Untuk menghasilkan buah, pohon kelengkeng berproses. Prosesnya adalah dengan bertemunya putik dan benang sari atau proses penyerbukan. Dari proses penyerbukan ini munculah buah kelengkeng. Jadi, bagaimana dengan buah Roh? Apakah dihasilkan melalui proses penyerbukan Roh? Apakah ada jalinan hubungan sehingga ada buah Roh? Itulah isu-isu yang mengacaukan pemahaman kekristenan.
Dalam bahasa aslinya buah ditulis dengan kata karpo,j. Kata tersebut memiliki arti literal sebagai buah dan makna figuratif buah hasil pikiran. Hal ini memiliki maksud bahwa, buah yang dihasilkan Roh di sini bukanlah secara genetis atau secara alamiah, namun buah di sini adalah suatu hasil dari apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri orang percaya. Prosesnya adalah Roh Kudus itu bekerja memperbaharui pola pikir manusia, memperbaharui hati manusia. Yang dihasilkan adalah segala sifat-sifat yang baik yang dimiliki oleh Roh Kudus. Roh Kudus juga menghasilkan buah yang sama dengan apa yang ada di dalam diri-Nya sehingga dinamakan buah Roh. Buah Roh dalam hal ini berkenaan dengan karakter Kristen. Sungguh suatu yang disayangkan jika kaum pentakostalisme mengabaikan buah Roh. Pembangunan karakter Kristen (buah Roh) hendaknya lebih utama dari pada penonjolan beberapa kecapakan khusus dalam pelayanan. Dengan pertolongan Roh Kuduslah buah itu akan bertumbuh dan berkembang, sehingga kasih itu memancar dari diri orang percaya. Jadi ciri-ciri yang dikehendaki oleh Allah di dalam hidup orang-orang percaya terlihat di dalam buah Roh yang mempunyai Sembilan segi.
Kapan Roh Mengasilkan Buah
Biasanya buah dihasilkan di saat suatu pohon sedang dalam musimnya untuk berbuah. Misalnya, di bulan Juni pohon kelengkeng memunculkan bunga, tentunya di bulan itu juga kelengkeng itu akan menghasilkan buah. Tetapi, Roh itu apakah menghasilkan buah menurut musim-musimnya. Padahal Roh Kudus tidak dibatasi oleh waktu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan buah adalah kehidupan yang berubah yang dikerjakan oleh Roh Kudus, kehidupan yang berpusat kepada Kristus. Kehidupan di mana Kristus telah mati bagi diri manusia, sehingga Kristus hidup di dalam hidup orang percaya (Gal. 2:20); kehidupan yang diupayakan untuk memuaskan hati Tuhan dan bukan diri sendiri atau orang lain. Kehidupan yang tema sentralnya, fokusnya dan prioritasnya adalah Allah.
Jadi apa yang Allah inginkan dalam kehidupan orang-orang kristiani, bukan hanya mereka percaya tetapi tidak berubah, atau hanya menjadi pohon yang sama atau hanya menghasilkan buah yang sama seperti yang mereka hasilkan sebelumnya. Apakah kehidupan berbuah atau tidak adalah hal yang sangat penting bagi Allah.
Allah Bapa bersukacita apabila anak-anak-Nya yang telah tinggal didalam Dia menghasilkan buah. Perhatikan bagaimana Ia memberikan perawatan khusus dengan cara memangkas dan membersihkan ranting-ranting yang berbuah sehingga mereka lebih banyak lagi berbuah, Allah Bapa tidak menginginkan ranting-ranting anggur biasa,Dia menginginkan ranting-ranting yang berbuah lebat , ranting-ranting yang berbuah selebat dan semaksimal mungkin.(Yoh.15:1-2). Roh Kudus mengerjakan kehidupan manusia dengan cara-Nya yang ajaib. Sehingga hasil dari pekerjaan Roh Kudus akan terlihat sesuai dengan waktu-Nya (dalam hal ini sesuai kehendak-Nya). Kapan buah Roh itu akan muncul dari dalam diri seseorang, tidak ada seorang pun yang tahu. Namun, Galatia 5:25 dikatakan bahwa hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Hal ini dapat menjadi acuan seseorang akan memunculkan buah Roh apabila hidupnya, hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh itu sendiri. Dengan gambling Paulus menyebut buah yang akan muncul dalam kehidupan seseorang yang dipimpin oleh Roh Kudus.

2 komentar untuk "Maksud Karunia dan Buah Roh"

  1. Betul sekali karena orang yg penuh karunia Roh belum tentu hidupnya dipenuhi Roh KUdus, karena buahnya dalam kehidupan nyata tidak nampak karakter Kristusnya..yg ada justru kesombongan. Tapi orang yg berbuah Roh pasti nampak nyata dalam tutur kata sikap dan perbuatannya yg mengarah untuk meneladani Karakter Yesus Kristus Tuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Namun kita juga jangan asal mengatakan hal" yang seharusnya tidak kita katakan terhadap orang" yang mengalami degradasi kehidupan. Terimakasih atas komentarnya.

      Hapus