Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RINGKASAN BUKU PEMBIMBING PAK



BAB 1
Hakikat pendidikan agama kristen
Istilah-istilah yang berhubungan dengan tugas pendidikan gereja:
·         RELIGIUS EDUCATION ( pendidikan agama )
·         CHRISTIAN EDUCATION ( pendidikan kristen )
·         CHRISTIAN RELIGIUS EDUCATION ( pendidikan agama kristen )
·         CHRISTIAN INSTUCTION ( pengajaran agamawi ) konteks dan lain-lain.
Istilah-istilah tersebut akan membawa konskuensi dalam pembahasan tentang hakikatnya. Lahir dengan latar belakang masing-masing dengan arti yang khas pula,dan semuanya menunjuk padda satu maksud, yakni tugas gereja sebagai persekutuan iman untuk mendidik serta membina warganya maupun pihak lain.
Gereja sebagai suatu kelompok sosial yakni persekutuan iman, mempunyai identitas (kultural) yang berkaitan dengan kepercayaan dan nilai-nilai kristiani yang membedakannya dengan persekutuan sosial yang lain. Gereja dapat tetap hidup dengan identitas yang terpelihara dan semakin dihayati jika ada tugas tramsmisi, serta tugas menolong pertumbuhan dari iman kristen dalam diri  para warganya. Inilah yang disebut tugas pendidikan gereja atau dapat disebut dengan sebagai istilah di atas.

BAB 2
Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Pengertian tujuan PAK
Aimn  adalah tujuan yang diusahakan intuk dicapai pada akhirnya (secara mutlak). Lebih tepat jika dikatakan sebagai ultimate aims (tujuan akhit/mutlak). Tujuan ini adalah sesuatu yang ideal dan mungkin saja tidak dapat dicapai. Tetapi setidak-tidaknya diusahakan agar terwujud dalam kehidupan manusia. Berfungsi mengarahkan seluruh usaha kita untuk mencapai tujuan itu.
Goasl adalah tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu – kegiatan pendidikan yang dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan, satu bulan atau beberapa kali pertemuan.
Objective(s) adalah tujuan yang hendak dicapai dalam suatu proses belajar mengajar dalam satu kali tatap muka.
Dengan memahami ketiga konsep di atas, maka berbagai usaha yang berkaitan dengan PAK itu bervariasi dalam berbagai setting: gereja/jemaat, keluarga.
James D.Smar dalam bukunya the teaching ministry of the church merumuskan tujuan akhir PAK adalah menjadikan peserta didik murid sejati, apapun dari ungkapan menjadi murid. Ahli lain werner C.Grendarf dalam bukunya Introduction to Biblical Christian Education ada duatujuan PAK yakni: pengenalan serta pengalaman akan tujuan dan rencana Allah dalam Kristus dan menjadi pelayan yang efektif.
Apabila kita memperhatikan tujuan-tujuan diatas, maka jelaslah rumusan-rumusan tersebut sangat kuat dipengaruhio oleh pandangan theologis yang mendasarinya.

Iman Kristen
Kalau kerajaan allah adalah metapurpose dari PAK, maka respon terhadap kerajaan Allah dalam Yesus Kristus kitasebut sebagai iman Kristiani. Inilah yang disebut tujuan PAK (ultimste aims)
Tomas H.Groome dalam bukunys christisn religious christian mengklaim bahwa, iman kristen sebagai suatupengalaman yang nyata mempunyai tiga dimensi yang esensian.
1.      Suatu keyakinan/kepercayaan
2.      Suatu hubungan memercayakan diri
3.      Suatu kehidupan yang dijalani dalam kasihagape
Ketiga dimensi ini memperoleh ekspresi dalam tiga aktivitas yakni sebagai kepercayaan iman sebagai trusting serta iman sebagai tindakan. Jika tujuan PAK adalah iman kristen, maka ketiga dimensi itu harus sama-sama dikembangkan.



BAB 3
Konteks Pendidikan Agama Kristen dan Setting-settingnya
Identitas pribadi dan sosialisasi
PAK sebagai suatu usaha pendidikanb manaruh perhatian pada masalah pembentiukan identitas pribadi .Tentu saja identitas pribadi yang Kristen. Ahil pendidikan john Dewey mengartikan pendidikan sebagai partisipasi individu dalam kesadan sosial (sosial awarenes) dari masyarakatnya berpartisipasi dalam kesadaran sosial suatu masyarakatdapat dapat diartikan sebagai interaksi individu dengan lingkungan sosial budaya dimana seorang individu itu hidup dalam masyarakatnya. Sosialisasi diartikan sebagai proses yang terjadi dalam keseluruhan ethos yang dapat menghasilkan identitsa diri pada seseorang.sosialisasi dapat juga dirumuskan dengan cara lain yakni: proses seseorang menjadi siapa dirinya melalui interaksinya dengan orang-orang lain dalam lingkungan sosial-kulturalnya.
Proses sosialisasi terjadi melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Ø  Eksternalisasi : sebagai manusia kita tidak dapat hidup sebagai unit-unit yang dapat berdiri dalam ruang  lingkup tubuh kita.
Ø  Obyektivikasi : struktur sosial dam pola-pola budaya hasil dari aktivitas eksternalisasi merupakan realitas sosial yang menciptakan batasan-batasan tertentu dimana anggota-anggotanya diharapkan bertingkah laku.
Ø  Internalisasi : penguatan serta pembatasan-pembatasan dari dunia eksternalisasi dan obyektivikasi sekarang dibawa kepada kesadaran dan menjadi miliknseseorang secara pribadi.
Identitas diri dibentuk oleh lingkungan sosial melalui proses sosialisasi dan konteks suatu lingkungan sosial yang Kristen atau persekutuan iman Kristen. Akan tetapi harus dikatakan juga bahwa apa yang membentuk identitas diri kristen bukan hanya proses sosialisasi saja, melainkan proses pendidikan, bimbingan, pelatihan dalam setting pendidikan apakah sekolah dan sejenisnya.
Setting PAK dalam jemaat
PAK dalam setting gereja terjadi dalam beberapa bentuk seperti jemaat l;okal, gereja-gereja pada aras klasis atau sinode maupun pada aras interdenominasi.

BAB 4
SETTING Pendidikan Agama Kristen dalam Sekolah
Sekilas sejarah pendidikan di sekolah pemerintah
1.      Periode persekolahan pemerintah ( negeri )
Dalam periode persekolahan pemerintah pendidikan diselenggarakan oleh badan-badan agamawi.setiap badan agamawi mempunyai sistem pendidikan khusus yang bertujuan untuk menstransmisikan tradidi agamawinya ataupun tujuan proselitisasi. Hal ini dikemukakan oleh kolabara dalam tulisannya : “religious instruction policy in indonesia” setiap agama besar telah mengembangkan bentuk sistem pendidikannya yang khas di indonesia. Ahli lain mengakui bahwa sesuyngguhnya lembaga pendidikan adalah buah dari lembaga-lembaga agamawi.
2.      Periode pemerintah hindia belanda ( 1848-1942 )
paham liberal berpendapat bahwa harus ada pemuisahan antara gereja dan negara, dan juga bahwa manusia berkembang secara penuh. Hal ini menyebabkan pemerintah mendirikan sekolah-sekolah dibawah pengawasannya sendiri dengan menyisihkan dana untuk pendidikan yang bertujuan untuk memulai kegiatan pendidikan dengan sekolah rakyat tiga tahun. Kemudian membuka SMU dan teknik (1860 ). Kemudian sekolah pendidikan guru (SPG) pada tahun1870. Perkembangan-perkembangan ini menyebabkan berdirinya Departemen pendidikan pada tahun 1867, maka sekolah negeri pemerintahan dimulai.
3.      Periode pendudukan jepang
Pendudukan jepang begitu singkat untuk dapat mempunyai pengaruh yang penting dalam bidang pendidikan. Ia membuka pendidikan pada periode berikutnya dengan menggunakan bahasa Indonesiasebagai medium pengajara dari SD sampai perguruan tinggi. Semua sekolah swasta yang dikelola lembaga agamawi berada dibawah pengawasan pemerintah pendudukan jepang sehingga pendidikan aga terhenti.



4.      Periode kemerdekaan 1945 hingga kini
Dengan menyerahkan jepang kepada tentara sekutu. Terjadilah proklamasi kemerdekaan republik indonesia pada 17 agustus 1945. Pendidikan nasional mulai diperkenalkan dan sekolah negeri pun mulai didirikan. Kebanyakan pemerintah tentang pendidikan agama disekolah negeri didirikan oleh pergulatan antara kekuatan-kekuatan sosial politik dalam masyarakat dan parlemen. Kekuatan sosial politik ini telah lahir pada panahan pertama pada abad XX. Kekuatan-kekuatan sosial politik ini berjuang untuk memegang kekuasaan atas masa depan indonesia yang merdeka.

BAB 5
Pendekatan dalam Pendidikan Agama Kristen
Pandangan para penganut pendekatan sosialisasi
Jack L.Seymour dan Daniel E.Miler dalam bukunya Conteporary Approachto Christian Education menyebutkan ada lima macam cara para ahli PAK mendekati teori dan praktik PAK:
·         RELIGIOUS INSTRUCTION  ( pengajaran agama )
·         FAITH COMUNITY ( persekutuan iman )
·         DEVELOPMEN ( perkembangan )
·         LIBERATION ( pembebasan ), dan
·         INTERPRETATION ( interprestasi )

Berbagai pendekatan tersebut lahir sebagai akibat dari lahirrnya pengharapan baru terhadap PAK menggantikan sikap tidak berpengharapan pada awal 1970-an.

Harace Bushell ( 1802-1876 )
Dalam bukunya christian Nuture, bushell mendasarkan argumennya untuk PAK pada apa yang disebut kesatuan yang organik dari masyarakat.


BAB 6
METODE DALM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Pengertian dan pentingnya metode dalam PAK
Apakah mengajar itu?
Mengajar adalah bagaikan penciptaan kondsi-kondisi yang memungkinkan orang belajar. Jadi apa yang dilakukan oleh guru atau pengajar adalah menyajikan materi atau bahan dan menciptakan lingkungan yang konduktif, untuk terjadinya proses belajar yang dalam diri peserta didik. Boehike dalam bukunya sejarah perkembangan pikiran dan praktik PAK, menjelaskan metode yang ipakai oleh Tuhan Yesus.
1.      Metode ceramah : Tuhan Yesus menyampaikan pengetahuan kepada murid-muridnya atau menafsirkan pengetahuan tersebut. Ia mengharapkan dua tanggapan dari para pendengar-Nya, pengertian mendalam dan perilaku baru.
2.      Menghafalkan: sering pada akhir pengajaran-Nya, Yesus membuat ringkasan dengan suatu kalimat pendek agar mudah diingat.
3.      Dialog: Yesus sering mengajukan pertanyaan yang sebelumnya diajukan kepada-Nya, sehingga terjadi dialog.
4.      Study kasus: Yesus menggariskan seluk beluk salah satu kasus, sebagian dari pengalaman seseorang dan mengundang para pelajar memanfaatkan akal dan imannya.
5.      Perjumpaan: para pelajar ditantang secara langsung untuk ,mengambil keputusan, metode ini juga dipakai oleh Yesus, Ia memprakarsai pertanyaan pribadi yang besar sekali maknanya.
6.      Perbuatan symbol: Yesus hendak mengajar para murid melalui tindakan symbol. Pertama Ia mengajarkan bahwa pelayanannya berarti pengorbanan. Jelas dalam kata-kata Tuhan Yesus kepada yohanes dan yakobus.”dapatkah kamu dibabtis dalamm babtisan yang harus kuterima? Yakni tentang kesensaraan. Jadi babtisan adala simbol kesengsaraan. Kedua, melalui lambang babtisan, Yesus mengajarkan tentang perlunya solidaritasndengan semua orang, dan solidaritas itu hanya dinyatakan sebagai hamba yang merendahkan diri dan yangg menderita.
Cerita dan bercerita dalam PAK
                              1.            Apakah cerita itu? Kita bbercerita bilamana kita menyampaikan cerita tanpa membacanya. Dengan menggunakan suara dan sikap yang sesuai dengan isi cerita tersebut. Orang yang bercerita itu mempunyai hubungan langsung dengan pendengarnya. Dan pribadinya masuk ke dalam cerita yang disampaikan.
                              2.            Apakah manfaat cerita? Pertama: cerita yang disampaikan hanya untuk dinikmati adalah baik dan penting bagi siswa. Kedua: cerita yang disampaikan adalah untuk mengajarkan sesuatu.
                              3.            Bagaimana menyajikan cerita Alkitab kepada siswa usia anak (SD)? 1. Guru harus mengenal erita itu. 2. Guru harus percaya kebenaran cerita itu. 3. Guru harus menghargai cerita itu. 4. Cerita harus diceritkan dan bukan hanya dibacakan kepada siwa.
Cara menyampaikan cerita dengan cara yang hidup:
                                          1.            Perhatikan soal-soal teknis biasa.
                                          2.            Usahakan supaya ada cukup variasi
                                          3.            Cobalah membuat cerita menjadi terasa riil bagi siswa.

BAB 7
KARAKTER DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Peserta didik dalam PAK
Groome dalam bukunya  christian religious education  mengatakan bahwa, peserta didik adalah saudara sepenggembalaan dalam kurun waktu tertentu bersama dengan kita sebagai pendidik. Semua mereka mempunyai cerita/psndsngsn hidup sendiri juga destiny atau tujuan sendiri yang unik.
      1.            Peserta didik bukanlah subyek dan bukanlah obyek
Peserta didik kita harus diperlakukan sebagai, subyek teruamakarena kita percaya sesuaidengan antropologi Alkitab bahwa semua orang diciptakan menurut gambar Allah. Peserta didik kita dn kita sebagai pendidik sedang berada dalam perjalanan bersama, yang mempunyai panggilan dan juga hak untuk berttumbuh dalam kesegambaran dengan pencipta kita. Peserta didik kita mempunyai hak untuk menyatakn kata-kata mereka sendiri dan untuk memberi nama kepada realitas mereka sendiri.
      2.            Peserta didik (seperti juga kita sebagai pendidik) dipanggil dan mampu untuk menjadi pencipta-pencipta sejarah (history makers).
Kita dapat memberiandil dalam menentukan apa yang akan terjadi di masa depan , dengan membuat pilihan-pilihan dan melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada perubahan yang baik. Tugas kita adalah untuk memperakukan mereka sebagai subyek dan menolong mereka merealisasikan potensinya sebagai pencipta sejarah, demi terwujudnya tanda-tanda kerajaan Allah di dunia ini dalam realitas sosiL.
Persepsi tentang pendidik dalam PAK
Para pendidik perlu mempunyai persepsi yag khusus mengenai peranannya sebagai pendidik. Salah satu statement yang menggambarkan ha itu misalnya, pendidik kristen adalah mewakili kristus dalam pelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan firman yang inkarnatif. Statement ini tentu mengandung makna:
a)      Setiap bentuk pelayanan di dalam gereja mula-mula mempunyai tugas mewakili kristus, yang bangkit dengan pelayanan dalam bentuk apapun baik kepada persekutuan iman (gereja) maupun kepad duni.
b)      Pelayanan darri pendidik adalah untuk menjadi pelayan firman, yang mempunyai kesamaan dengan penginjil dan nabi.
c)      Kita perlu mengingat bahwa jikalau kita hendak memenuhi dimensi inkarasi dari tuga pelayanan, kita maka firman itu harus diterapkan dalam hidup kita lebih dahulu.
d)     Peranan kita sekali lagi bukan mengganti, tetapi mewakili Kristus.


BAB 8
HUBUNGAN PAK DENGAN PSIKOLOGI DAN SOSIAL
1.Agama                                                                                                                      Paul tillich mendfinisikan agama sebagai suatu sistem kepercayaan dan praktis yang diarahkan kepada akhir/mutlak. Erik erikson menggambarkan agama sebagai “penggunaan tentang apa yang dirasakan benar secara mendasar, meskipun hal itu tidak dapat di demonstrasikan (ditunjukan).
2. psikologi                                                                                                                              Suatu study sisteatis tentang pribadi-pribadi manusia dalam hubungannya pengalaman-pengalaman dan hubungannya denganorang lain. Tujuan psokologi adalah untuk menemukan fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan generalisasi tentang orang, yang akan membawa kita kepada suatu pemahaman yang lebih baik dari pengalaman manusia secara keseluruhan.
3. pendidikan                                                                                                                          Pendidikan memiliki arti yang ompleks dan bervariasi, ada yang mendefinisikan pendidikan sebagai “menciptakan, membangkitkan,serta transmisi yang sengaja dan sadar dari pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan nilai-nilai. Penddikan dapat terjadi baik dalam masyarakat, keluarga, sekolah dan perguruan tinggi. Mempunyai tujuan pribadi yakni pengembangan individu dan tujuan sosial untuk transformasi sosial dan pengembangan.
4. Pendidikan Agama Kristen                                                                                                 Pendidikan Agama Kristen merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Karena itu ia juga memiliki sifat-sifat pendidikan.

Posting Komentar untuk "RINGKASAN BUKU PEMBIMBING PAK"