Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RINGKASAN BUKU TEMUKANLAH SUKACITA



BAB 1
KESUKAAN PENEMUAN

Perlunya penelaah Alkitab
Para pemimpin gereja menyetujui bahwa jemaatnya perlu memahami Alkitab. Apabila seorang mempelajari dengan sungguh-sungguh cara menelaah Alkitab sehingga kebenaran-kebenarannya menjadi berarti bagi mereka, maka kehidupan rohani mereka akan lebih mendalam dan mereka akan ingin belajar lebih banyak. Apabila kebenaran itu mulai menguasai hidup mereka, maka mereka akan ingin memberitahukannya kepada orang lain.

Orang yang mempelajari alkitab - turut mengambil bagian Ataukah Hanya Mendengar Saja?
Proses belajar penelaah Alkitab dan pengajaran Alkitab dapat dibandingkan dengan proses mempelajari beberapa keahlian lainnya, misalnya proses bermain piano.murid dapat langsung mempelajari memainkan piano atau hanya mendengarkan saja pada guru yang memainkan piano itu. Murid harus turut mengambil bagian dalam pelaksanaannya, yaitu dia mempelajari sendiri caranya mengerjakan hal itu.

Sukacita penemuan - suatu kemungkinan bagi semua orang
seseorang dapat menjadi penemu dan mengalami sukacita dalam prose situ.

Mengapa menjadi penemu?
Kata menemukan  berarti untuk pertama kali memperoleh pengertian atau pengetahuan, untuk memastikan, menggali, meneliti. Seorang penemu adalah orang yang menemukan hal-hal bagi dirinya sendiri. Apabila saudara mempelajari beberapa dari kecakapan penelaah yang mekanis, saudara akan mendapatkan pengertian yang lebih mendalam tentang kebenaran-kebenaran Alkitab dan Roh Kudus dapat bekerja dengan lebih bebas dalam hidup saudara.

Menemukan bersama dengan yang lain-lain
Saudara sendiri dapar menjadi penemu dalam penelaah Alkitab dengan melipatgandakan keefektifan penelaah saudara dengan bekerja sama dengan teman-teman lain dalam sebuah kelompok kecil.

Nilai belajar berkelompok
·         memperkembangkan tanggungjawab sendiri
·         menuntun pengabdian diri
·         meningkatkan kepusasan dan pengetahuan
·         memperkembangkan kesanggupan saudara yang kreatif.






BAB 2
BAGAIMANA MENJADI SEORANG PENEMU

Sikap-sikap terhadap penelaahan Alkitab
jika saudara-saudara ingin mengetahui bagaimana cara mempelajari Alkitab dengan baik, salah satu keperluan saudara yang pertama adalah mempertimbangkan sikap-sikap yang akan merintangi atau menolong saudara.

Sikap-sikap yang menolong
Sikap positif : percaya bahwa dengan pertolongan Roh Kudus, saya dapat belajar memahami Firman Allah.
Sikap menerima : Allah hanya menuntut hati dan pikiran yang terbuka sehingga Ia menyatakan dirinya dan kebenaran-Nya.
Sikap yang berharap :saya datang kepada Firman Allah supaya Firman itu berbicara kepada saya.
Sikap yang setia: saya menyadari bahwa Firman Allah hanya dapat dimengerti bila kira pelajarinya dengan setia dan dengan rajin.

Metode pendekatan penelaahan Alkitab
Pendekatan yang serampangan : mempelajari Alkitab dalam cara yang serampangan. Membaca sebagian Alkitab beberapa kali. Menuliskan beberapa ide yang saudara peroleh dalam bacaan. Membacanya dalam terjemahan lain. Menghabiskan waktu untuk berpikir dan berdoa tentang apa yang saudara baca.
Pendekatan yang bersifat penerapan : membaca bagian itu dengan cepat kemudian memikirkan cara menerapkan dalam kehidupan.
Pendekatan yang bersifat tafsiran : membaca ayat-ayat Alkitab dan membaca beberapa buku untuk memperoleh pengertian lebih lanjut.
Pendekatan yang dibimbing Roh Kudus : membaca ayat-ayat  kemudian mengharapkan Roh Kudus untuk menyatakan pengetian dan kebenaran yang ada dalam bagian ajaran itu.
Pendekatan metodis : memperkembangkan suatu cara yang teratur dan logis.

Proses penelaahan Alkitab yang metodis
Mencantumkan prosedur penelaahan Alkitab dan susunannya yang paling logis. Semua proses ini berlaku bagi semua bentuk penelaahan, bukan saja penelaahan Alkitab. Proses-proses itu menbawa dari proses yang satu kepada yang lain dan saling berkaitan.

Mengapa langkah-langkah yang logis ini dititikberatkan?
Metode itu nisa menjadi tujuan akhir dan kita tidak dapat memisahkan proses pelajaran dalam kategori yang rapi. Menitikberatkan pendekatan yang logis ini tidak mengurangi pentingya Roh Kudus sebagai oknum yang menyatakan kebenaran.

Prosedur-prosedur dalam penelaahan Alkitab
1.      meneliti dengan seksama apa yang telah ditulis oleh pengarangnya
2.      Menafsirkan secara obyektif apa yang ditulis pengarangnya
3.      Menyimpulkan dengan singkat pokok-pokok pikiran dalam bagia itu
4.      Menilai dengan jujur apa yang ditulis pengarangnya
5.      Menerapkan secaea pribadi berita yang diungkapkan itu
6.      Mewujudkan keyakinan saudara

Alat-alat untuk penelaahan Alkitab
Alkitab (versi yang resmi), korkondansi, kamus, tafsiran, kamus Alkitab, atlas Alkitab.



BAB 3
MULAI DENGAN BELAJAR MELIHAT

Arti dan maksud penelitian itu
Penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : tindakan, kekuatan atau kebiasaab melihat dan memperhatikan; perhatian yang saksama dan sungguh-sungguh; mengamati dengan teliti; melihat dengan cermat; menaruh perhatian sepenuhnya pada apa yang dilihat seseorang; kewaspadaan rohani terhadap apa yang dilihat seseorang.
Penelitian membutuhkan pemusatan pikiran! Maksud penelitian adalah supaya meresapi sungguh-sungguh isi bacaan itu.

Cara-cara untuk meneliti
Suatu alasan mengapa kita tidak “melihat” banyak ketika kita membaca, karena kita tidak tahu apa yang kita cari. Kebanyakan kita membutuhkan “pegangan” atau “kunci”, bantuan untuk menetahui  hal apa yang harus dicari. Setelah kita mempelajari beberapa hal yang klhusus diteliti, kita akan melai menemukan hal-hal dalam bacaan kita, yang sebelumnya kita tidak lihat.

Hal-hal khusus yang perlu diteliti
Kata-kata yang penting, nasihat teguran peringatan dan janji, sebab akibat, perbedaan perbandingan lukisan, pengulangan dan pengembangan pendapat, pertanyaan-pertanyaan.
Kata penghubung yang penting, susunan tata bahasanya( kata kerja, kata benda, kata ganti, kata keterangan, kata sifat), suasana pernyataan yang tegas, bentuk sastra, susunan yang umum.

Mempergunakan kecakapan
Saudara akan segera menemukan bagaimana daya pengamatan saudara bertambah dengan cepat pada waktu saudara mengikuti saran-sarannya.

Latihan A- waspadalah akan seluk beluk
1.      Mencari kata-kata yang penting
2.      Carilah seluk beluk yang lain
3.      Carilah susunan yang umum
Latihan B- usahakanlah untuk mengetahui artinya
1.      Mulai dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan pada diri saudara sendiri
2.      Menjawab pertanyaan-pertanyaan

latihan C- terapkan ajaran-ajaran Alkitab itupada pribadi saudara sendiri
·         penilaian : saudara perlu menanyakan kepada diri saudara sendiri apakah dikatakan Alkitab itu bernilai sekarang.
·         Penerapan dan perwujudan


BAB 4
BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN DAYA PENELITIAN SAUDARA

Kesukaran?
Saudara harus berlatih menelaah bagian lain dari alkitab

1.      Mencari peringatannya
Ketika saudara mencari peringatan, perhatikan kata kerja yang bersifat memerintah, yaitu kata-kata menyuruh saudara melakukan sesuatu.
2.      Carilah hubungan yang logis
Apabila seorang penulis member perintah atau nasihat atau peringatan, seringkali dia akan menyokongnya dengan  alasan,tujuan, bukti atau akibat.juga hubungan sebab dan akibat. Seringkali kata-kata penghubung merupakan kunci hugungan yang logis.
3.      carilah akan- perbedaan, perbandingan, lukisan
perbedaan menunjukan hal-hal yang berlainan antara beberapa hal. Dikatakan bahwa kita lebih mengingat perbedaan daripada perbandingan. Kata penghubung “tetapi” sering menunjukan hal yang berbeda.
4.      Carilah pengulangan dan perkembangan pikiran
Seringkali seorang pengarang akan mengulang kata-kata, ungkapan-ungkapan dan ide-ide. Inilah yang akan sering saudara jumpai ketika saudara mencari kata yang penting. Dalam pola pemikiranpun bias ada perkembangan sama seperti dalam sederetan hal ihwal. Satu ide dapat berkembang menjadi satu ide yang lain.
5.      Carilah susunan tata bahasanya
 Memperhatikan susunan tata bahanya sangatlah penting. Beberapa dari ajaran Kristen telah ditentukan oleh pemakaian waktu kata kerja, kata tunggal dan kata-kata depan seperti ”di dalam” dan ”oleh”.
6.      Perhatikan pemakaian pertanyaan
Seorang pengarang dapat memakai sebuah pertanyaan untuk memperkenalkan sebuah ide, atau untuk menantang pemikiran para pembacanya, atau untuk meringkaskan ide-idenya pada akhir uraian.
7.      Memperhatikan susunan umum bagian itu
Waspadalah selalu akan hubungan ayat-ayat dan paragraph yang satu dengan yang lain. Perhatikanlah ayat-ayat yang agaknya menyoroti ide-ide yang sama. Juga perhatikanlah apakah pengarang itu mulai dengan sebuah penyataan yang umum dan kemudia menerangkannya dengan conto-contoh yang khusus atau ia mulai dengan serentetan ide-ide dan kemudian menyimpulkannya dengan sebua pernyataan yang umum.
8.      Mencari bentuk dan nada isinya
Bentuk karangan adalah bentuk penulisan yang dipakai pengarang untuk menyampaikam beritanya.
Risalat- macam pendekatan yang terdapat dalan khotbah-khotbah Yesus dan dipakai dalam surat-surat kiriman, yang mengemukakan ide-ide dalam bentuk yang logis dan bersifat uraian.
prosa-terdapat pada kitab-kitabsejarah dan kitab-kitan injil, dimana peristiwa-peristiwa sejarah seringkali diuraikan menurut urutan waktu.
Puisi-bentuk seperti ini terdapat dalam kitabMazmur dan kitab Ayub.
Perumpamaan- cerita-cerita pendek untuk menyampaikan suatu kebenaran yang khusus, seperti perumpamaan-perumpamaan Yesus.


BAB 5
MEMPELAJARI SEBUAH CERITA

Keenam kata pembimbing
Dimana : perhatian tempat terjadinya sebuah cerita.
Bilamana : perhatian unsure waktu dalam cerita.
Siapa : perhatian para pemegang peranan dalam cerita itu dan bagaimana masing-masing digambarkan.
Apa : perhatian urutan yang tepat dan seluk beluk dari kejadian, tindakan, dan percakapan para pemegang peranan itu.
Bagaimana : perhatian bagaimana cerita itu berakhir, bagaimana kejadian dan tindakan para pemegang peranan itu membentukakhiran ceritanya.
Mengapa : tanyakanlah pada diri saudara ; mengapa kejadian itu terjadi? Mengapa para pemegang peranan tersebut bertindak seperti itu? Dapatkah mereka member tanggapan yang berbeda.

Cara mendekati sebuah cerita
Bersikap realistis: sementara mempelajari cerita Alkitab, cobalah untuk memandangnya sehubungan dengan latar belakang sejarah pada jaman itu.
Gunakan daya khayal : ketika saudara membaca cerita “hidupkanlah” cerita itu dalam daya khayal saudara. Bayangkan apa yang akan saudara saksikan dan dengar.
Bersikap empati : berusahalah untuk menempatkan saudara sendiri di tempat tokoh Alkitab itu, menyatukan diri dengan mereka dan emosi, peradaban, dukacita, keprihatinan, kesukaran, dan kedukacitaannya.


BAB 6
CARA-CARA UNTUK MENAFSIRKAN

Tujuan menafsirkan
Menafsirkan berarti menerangkan atau memberitaukan arti sesuatu hal. Tujuan saudara haruslah menentukan apa maksud kata-kata pengarang itu. Saudara harus berusaha menempatkan diri saudara pada tempatnya dan mengambil alih pikiran,sikap, dan perasaannya.tujuan pokok penafsiran ini adalah untuk menemukan apa yang dimaksud pengarang dengan kata-katanya, untuk menemukan tujuan dan pesannya.

Jembatan antara penelitian dan penelitian

menanyakan pertanyaan untuk menemukan pengertian
jembatan antara penelitian dan penafsiran adalah menanyakan kepada diri saudara sendiri pertanyaan untuk memperoleh pengertian, yaitu yang berkena dengan arti kata-kata dan pernyataan. Ketika kita membaca bagian Alkitab, kita harus memaksa diri kita untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan mengenai artinya.

Mengapa menanyakan?
Untuk merangsang pikiran kita; untuk memaksa kita berpikir sungguh-sungguh tentang arti kata-kata dan pertanyaan-pertanyaan, untuk mulai mengenal kata-kata, ungkapan-ungkapan da pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan penafsiran.




Pertanyaan yang bagaimana?
1.      Arti : arti dari, ungkapan, pertanyaan, bagaimana kata ini dapat didefinisikan? Makna : makna dari kata inti, ungkapan atau pernyataan yang penting dsb.
2.      Pernyataan yang tidak langsung : apa yang secara tidak langsung dinyatakan dengan pemakaian istilah atau ungkapan.
3.      Hubungan : apakah hubungannya kata-kata ini dengan kata-kata yang lain?
4.      Perkembangan : apakah ada perkembangan dalam pola pemikiran? Menuju klimaks
5.      Harfiah atau kiasan : apakah istilah atau pernyataan ini harus dipikran menurut arti harfiah atau kiasan?

Proses penafsiran

Langkah pertama-BERSOA dfan MERENUNGKAN
Hanya dengan bimbimgan Roh Kudus saudara dapat menafsirkan ayat-ayat Alkitab dengan tepat dan mendapat pengertian mengenai kebenaran-kebenarannya.
Langkah kesua-MENYELAM
Saudara juga harus memahai pikiran sehat dan menilai dengantepat ketika berusaha untuk mengetahui artinya.
Langkah ketiga-MENDEFINISIKAN
Carilah definisi kata-kata penting dengan menggunakan kamus.
Langkah keempat-MEMBANDINGKAN
Menterjemahkan Alkitab dari naskah aslinya, yaitu bahasa ibrani dan yunani, ke dalam bahasa inggris/Indonesia, maka sangatlah menolong jika membandingkanbermacam-macam terjemahan.
Langkah kelima-MENYELIDIKI
Carilah penafsiran dari ayat-ayat Alkitab itu sendiri.pakailah korkondans untuk memperoleh ayat-ayat lain mengenai kata atau pokok yang sedang diselidiki.



Langkah keenam-MENCARI KETERANGAN
Karena banyak bagian Alkitab yang sukar, mungkin saudara harus mencari keterangan dalam sebuah buku tafsiran untuk mengerti maksudnya, tetapi hal ini hendaknya dilakukan yang paling akhir.
langkah ketujuh-BERUSAHALAH SUNGGUH-SUNGGUH
saudara harus bergumul dengan keterangan-keterangan yang saudara peroleh, saudara harus berpikir, merenungkan, menilai, mencerminkan dan menarik kesimpulan.
Langkah kedelapan-MENYIMPULKAN
Menyimpulkan pengertian tantang kata-kata atau ayat-ayat maupun juga seluruh bagian itu. Suatu kesimpulan dapat dimulai dengan : “karenanya, agaknya ingin mengatakan…atau maksudkan…”.

Mencatat penafsiran saudara
Tujuan mencatat-mencatat pengertian saudara itu sedemikian rupa sehingga lebih mudah bagi saudara untuk membagikannya kepada orang lain.

Cara-cara mencatat
Mencatat kesimpulan secara berurutan menurut ayat-ayatnya.





BAB 7
MEMPELAJARI SEBUAH BUKU

Meneliti sebuah buku
Saudara harus membaca seluruh buku dengan cepat untuk memperoleh pandangan umum akan isinya. Beberapa hal yang utama ini harus diperhatikan ketika membaca sebuah buku:
Tujuan, isi, susunan (bagaimana dia menyusun bahannya untuk menemukan tujuannya), bentuk penulisan (prosa, puisi, risalat, perumpamaan, drama, wahyu), dan suasana (nada yang ada pada kitab itu).

Berusaha untuk menemukan pengarang dan tujuannya
Ketika membaca, cobalah untuk menggambarkan orang yang menulis buku itu. Cobalah untuk menciptakan kembali dalam alam pikiran saudara apa yang dialami atau apa yang sedang dialaminya ketika menulis buku itu. Apa yang dilihatnya? Apa yang didengarnya? Bagaimana perasaan dan keyakinan yang menyebabkan dia menuliskan itu.

Berusahalah untuk menemukan fakta-fakta tentang pembaca
Ketika membaca sebuah buku, cobalah untuk menemukan kepada orang yang bagaimana penulis itu menunjukan tulisannya.cobalah untuk menyamakan diri dengan orang yang akan menerima suratnya. Saudara harus mengetahui lebih banyak tentang latar belakang sejarah dan kebudayaan pada jaman mereka.

Meneliti sususan buku
Riwayat hidup: dari sudut hidup orang-orang.
Sejarah: dari sudut urutan kejadian.
Urutan waktu: dari sudut waktu ketika kejadia itu terjadi.
Ilmu bumi: dari sudut tempat-tempat kejadian itu terjadi.
Logika atau ideology: dari sudut ide-ide itu sendiri.

Pusatkan diri kepada bagian-bagian yang lebih kecil
Setelah saudara membaca seluruh buku, mulailah memusatkan diri setiap kali kepada satu bagian.



BAB 8
MENELITI KESELURUHANNYA

Definisi struktur
Istilah “struktur” ini menunjuk pada tujuan yang pokok, kerangka, bagan, pengaturan penyusunan bahannya. Dalam penelaah Alkitab saudara harus melihat bagaian-bagian itu dalam keseluruhannya, sebelum saudara dapat mengerti seluruh berita itu.ketika saudara membaca sebagian Alkitab saudara tidak sadar bahwa bagian itu mempunyai susunannya.jika membaca dalam Alkitab terjemahan lama, saudara hanya sadar akan ayat-ayatnya saja. Tetapi jika saudara membaca dalam versi lain, maka saudara mungkin sadar akan alineanya, tetapi masih belum berpikir bahwa alinea itu mempunyai strukturnya.

Meneliti struktur dengan perantaraan bagan
Untuk membuat sebuah bagan struktur saudara harus melaksanakan beberapa hal ini:
1.      Salinan satuan ungkapan dan anak kalimat di bagian tengah halaman; pisah-pisahkanlah suatu itu sampai menjadi jelas sekali bagi saudara.
2.      Tulislah anak-anak kalimat dan ide-ide yang penting berderetan sehingga ide utamanya mudah dilihat.
3.      Ungkapkan dan anak kalimat hendaknya ditulis dibawah kata-kata yang diterangkannya.
4.      Deretan kata-kata, ungkapan, anak kalimat, pemikiran dan susunan yang mempunyai persamaan hendaknya ditulis satu dibawah yang lain.

Nilai bagan struktur
Tidak ada cara yang benar dan salah untuk membuat sebuah bagan struktur. Setiap cara yang logis bagi saudara akan mempunyai nilai. Proses pelaksanaan hal itu akan memungkinkan saudara memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang bagian Alkitab itu.

Bagaimana menganalisa bagan struktur saudara
1.      Pelajari ayat-ayat dan beri tanda kurung pada ayat -ayat yang agaknya menguraikan pokok yang sama.
2.      Simpulkan pemikiran yang utama dalam setiap kelompok ayat-ayat dan tiliskan kesimpulan saudara pada tepi kirinya.
3.      Batasi kata dan ide dengan menggarisbawahi dan melingkarinya.
4.      Pakailah tanda panah dan garis untuk menunjukan hubungan, kata-kata yang diulangi, dan hal-hal yang saudara lihat.
5.      Pada tepi kiri, catatlah penelitian saudara yang lain­­­­ - perintah, peringatan, anak-anak kalimat bersyarat, sebab dan akibat, perbandingan, perbedaan dan susunan tatabahasanya.
6.      Pada sisi kanannya, cantumkanlah beberapa pertanyaan untuk pengertian  yang didasarkan pada penelitian saudara.



BAB 9
MEMBUAT KESIMPULAN DENGAN TABEL
Tabe melintang
Gambarlah tabe lsaudara menurut panjangnya lembaran kertas itu. Tariklah sebuah garis melintang di kertas itu. Bagilah dalam kokom-kolom diatas maupun dibawah. Jumlah kolom harus sebanyak jumlah paragraph dalam bab itu. Berilah judul menurut isinya. Tempatkan judul itu di atas garis utama tadi. Pada bagian di bawah garis, cantumkan ide-ide pokok yang terdapat dalam masing-masing alinea. Berilah tanda kurung besar pada aline-aline yang agaknya memp[unyai pokok yang sama.

Tabel membujur
Tabel lini digam bar memnbujur pada secarik kertas. Buatlah bujur sangkar yang besar dan bagilah kolom-kolom menurut banyaknya alinea.saudara harus member tanda kurung besar pada alinea-alinea yang agaknya menguraikan ide-ide yang sama dan mencatat judul-judul kesimpulan pada garis tepi tabel.

Nilai table
1.      Memaksa saudara untuk berpikir secara grafis tentang bahan yang terdapat dalam bagian Alkitab itu.
2.      Menolong saudara untuk melihat ide-ide pokoknya.
3.      Menolong saudara untuk melihat hubungan antara alinea-alinea.
4.      Menolong saudara mengenal ide-ide yang sana ditetapkan dalam lebih dari satu fasal, ide-ide yang mungkin diulang atau ditekan dalam bermacam-macam cara.
5.      Menplong saudara untuk menyimpulkan ide-ide.
6.      Menolong saudara melihat segalanya dalam konteknya.



BAB 10
LEBIH BANYAK TENTANG PENAFSIRAN

Pemakaian kamus
Kamus adalah satu alat yang amat penting yang diperlkan oleh penemu kebenaran Alkitab.

Definisi: Saudara dapat memilih antara beberapa definisi, dan saudara harus memilih yang paling cocok dengan konteks bagian Alkitan itu.
Sinonim: pelajari juga sinonim-sinonim untuk kata tertentu dan pililah yang paling cocok dengan konteks bagian Alkitab itu.
Contoh-contoh: dalam kamus yang lebih lengkap seringkali terdapat conto yang berhubungan dengan pemakaian agama tau teologis. Ini dapat menambahkan pengertian tentang arti kata itu.
Asal usul sebuah kata: inilah penelaah asal kata dan perkembangannya sepanjang berabad-abad.

Pemakaian terjemahan-terjemahan lain
Ketika saudara berusaha untuk menafsirkan Alkitab, saudarta harus selalu ingat bahwa versi Bahasa Indonesianya diterjemahkan dari bahasa aslinya yaiti Bahasa ibrani atau yunani.

Pemakaian ayat-ayat lain
Saudara dapat memperoleh pengertian arti satu kata dengan mempelajari ayat-ayat lain yang memakai kata itu. Saudara dapat memakai sebuah orkondans untuk menemukan banyak ayat lain tentang kata yang sama.

Pemakaian buku-buku lain
Sebuah buku yang sangat berguna untuk mempelajari kata-kata adalah karangan Alan Aichardson, A Theological Word Book of the Bible. Dalam buku tersebut terdapat definisi dan keterangan latar belakang untuk banyak kata-kata penting dalam Alkitab.


BAB 11
LEBIH BANYAK MENGENAI TABEL DAN PENYIMPULAN

Pentingnya penyimpulan
Kesimpulan akan menolong menjelaskan ajaran-ajaran pokok dan menolong inatan kita.
Cara-cara yang umum untuk membuat kesimpulan:
1.      Table buku: ketika mempelajari sebuah buku, buatlah table melintang, dan buatlah kolom-kolom untuk setiap bab, berilah juduk pada setiap bab itu.kelompokkan bab-bab ini sesuai dengan isinya. Setiap kelompok diberi judul. Tulislah ajaran-ajaran pokonya dan sifat-sifat utama buku itu.
2.      Table bab: buatlah sebuah table melintang atau membujur untuk setiap bab, serta meluangkan tempat untuk setiap paragraf. Setiap paragfraf diberi judul yang cocok dengan tafsirannya.
3.      Table alinea: buatlah table atau bagan mengenai ajaran-ajaran pokok dalam alinea apa saja yang memerlukan penyelidikan khusus.
4.      Table pokok: buatlah table untuk berbagai -bagai aspek pokok pikiran itu.
5.      Garis besar: tulislah pokok-pokok utama dan pokok-pokok lain dalam garis besar yang logis atau sesuai dengan pokok pikiran.
6.      Pernyataan singkat: simpulkanlah maksud pengarang atau isi alinea atau bab-bab dalam suatu pernyataan singkat.
7.      Uraian dengan kata-kata sendiri: Tulislah suatu alinea dalam kata-kata saudara sendiri.
8.      Bagan kesimpulan: berusaha untuk menunjukan hubungan ide-ide dalam cara yang dapat dilihat.

Pembuatan kesimpulan bagan
Penyusunan ide-ide yang menunjukan hubungannya antara satu dengan yang lain. Bagan kesimpulan dapat dikerjakan dalam cara yang dapat dilihat dengan memakai lain-lain hal di samping kata-kata. Tujuannya untuk berusaha menyajikan dengan sebuah yang kelihatan dan jelas semua ajaran penting di sebuah ayat bagian Alkitab sehingga saudara dapat lebih mengerti akan ajaran-ajarannya.

Pembuatan kesimpulan dengan table
Table penelaahan: untuk mencatat dalam bentuk yang jelas segala pengamatan yang telah saudara lakukan sementara mempelajari sebagian Alkitab.
Table kesimpulan: table kesimpulan harus sederhana dan simgkat. Member gambaran kepada saudara tentang ajaran-ajaran pokok dalam suatu bagian.
Table untuk mengajar: table yang saudara tempatkan pada papan tulis agar supaya menolong para pelajar untuk memperoleh pengertian akan ide-ide penting dari sebagian Alkitab.

Apa yang harus dicantumkan pada sebuah table?
1.      Bagian-bagian pokok dari suatu bab atau buku.
2.      Tema, judul atau bab.
3.      Kata-kata dan ungkapan yang penting, ide-ide penting dan ayat-ayat.
4.      Hubungan: perbandingan, perbedaan, pengulangan, sebab dan akibat, perkembangan pemikiran.
5.      Perspektif: hubungan antara bab-bab.
6.      Pembagian: ruang yang diberikan untuk pokok-pokok yang penting.
7.      Susunan bahannya: berkenaan dengan ilmu bumi, riwayat hidup. Perhitungan masa, kejiwaan, ideology.
8.      Cirri-ciri bab dan buku.
9.      Pokok-pokok yang dipelajati: ajaran tentang Allah, manusia, dosa, penebusan.
10.  Bahasanya: bahan kutipan, kata-kata kiasan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat table
1.      Buatlah seddemikian rupa sehingga sepintas kilas pokok-pokok pikirannya itu tampak.
2.      Hindarilah table yang terlalu besar.
3.      Singkatkanlah keterangan-keterangan saudara dengan sepatah dua kata atau ungkapan.
4.      Tekankanlah pokok-pokok pikiran yang penting.
5.      Usahanlah supaya table itu mencerminkan pikiran saudara sendiri.


BAB 12
MEMPELAJARI SEBUAH BUKU YANG LEBIH TEBAL

Garis besar prosedur
·         Meneliti dengan seksama apa yang dikatakan penulis.
·         Menafsirkan dengan teliti apa yang telah ditulis pengarang sehingga dapat memahami artinya.
·         Menyimpulkan dengan singkat sehingga menyarankan ajaran-ajran yang penting dari bagian bab atau buku itu.
·         Menilai secara jujur sehingga dapat menetapkan hubungan ajaran-ajaran Alkitab itu dengan kahidupan jaman sekarang.
·         Menerapkan pada diri pribadi supaya ajaran-ajaran Alkitab itu berarti bagi hidup saudara.
·         Mewujudkan  keyakinan-keyakinan saudara. Laksanakanlah tantangan-tantangan yang saudara temukan dalam penelaahan itu.

Prosedur menelaah kitab Injil
Langkah pertama: meninjau seluruh bukunya
Langkah kedua: meninjau bab-babnya.langkah ketiga: mempelajari latar belakang
Langkah keempat: menafsirkan
Langkah kelima: menyimpulkan
Lamgkah keenam: pelajari tiap bagian tersendiri
Langkah ketujuh: menerapkan, mewujudkan

                       
BAB 13
MENERAPKAN AJARAN ALKITAB PADA DIRI PRIBADI

Penilaian-apakah nilai ajaran Alkitab?
Saran-saran untuk menilai:
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat menolong saudara menilai sebagian Alkitab.
1.      Apakah tujuan pengarang?
2.      Untuk siapakah bagian Alkitab itu dituliskan?
3.      Kebenaran apakah yang umum dan apakah yang khusus?
4.      Apakah hubungan kebenaran-kebenaran yang terdapay dalam suatu bagian tertentu dengan seluruh Alkitab?
5.      Sejauh manakah keabsahan suatu terjemahan?
6.      Sejauh manakah keonyektifan saudara.

Penerapan - apakah arti ajaran Alkitab bagi saya?
Cara-cara untuk menerapkan ajaran Alkitab
Ada beberapa pertanyaan penting yang dapat saudara kemukakan kepada diri saudara sendiri:
1.      Apa yang harus saya percayai?
2.      Apa yang harus saya lakukan?
3.      Apa yang saya pelajari tentang hubungan?
4.      Apakah kabar baiknya bagi saya?

Perwujudan - bagaimana saya mewujudkan ajaran Alkitab kepada diri pribadi saya?
·         Renungkanlah ajaran-ajarannya
·         Menyatakan iman kita dalam cara-cara yang konkret
·         Nyatakan keyakinan dan keprihatinan kepada orang lain
·         Buatlah sebuah perjanjian lisan
·         Berdoalah satu sama lain


BAB 14
MENEMUKAN BERSAMA-SAMA DENGAN ORANG LAIN

Kita saling memerlukan
Kita perlu mengadakan pertemuan dalam kelompok yang kecil untuk saling menolong bertumbuh dalam iman Kristen kita. Di situ kita dapat saling menyatakan apa yang dikatakan oleh Alkitab kepada kita. Iman akan lebih mendalam dalam persekutuan yang demikian.

Peranan kita dalam suatu kelompok
·         Sebagai seorang penerima: kita mengukur sukses penelaahan Alkitab itu dengan apa yang kita terima.
·         Sebagai pemberi: seluruh tanggung jawab bagi keberhasilanpenelaahan itu bertumpu pada kesanggupan kita member.
·         Sebagai seorang penggerak: membangkitkan yang terbaik dalam masing-masing anggota kelompok, member kesempatan kepadanya untuk menyatakan ide-idenya, harapannya, keprihatinannya dan menolong dia untuk menyadari kesanggupan baik sebagai penerima maupun sebagai seorang pemberi.

Mengapa menjadi seorang penggerak?
      Kita berusaha menciptakan suasana kepercayaan, penerimaan dan pengertian sehingga semua orang dapat merasa bebas untukmenyatakan pengharapan dan cita-citanya, keraguan dan ketakutannya.

Bagaimana menjadi penggerak?
·         Mengerti bahwa banyak dari antara kita adalah sama.
·         Menaruh perhatian kepada pertumbuhan pribadi satu sama lain.
·         Mengungkapkan perhatian seorang kepada yang lain dalam cara yang kongkret.

Posting Komentar untuk "RINGKASAN BUKU TEMUKANLAH SUKACITA"