Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembimbing Perjanjian Lama II

Resensi buku:
Judul Buku      : Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama
Pengarang        : Denis Green
Penerbit           : Gandum Mas
Tahun Terbit    : 1984
Tebal Buku      : 222 halaman

Bab 1
Latar Belakang
I.                   Ilmu Bumi Perjanjian Lama
A.                 Daerah Timur Kuno
            Daerah kejadian-kejadian Perjanjian Lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan delta/beting sungai Nil, semenanjung Sinai, negara-negara Palestina, Fenisia, Aram(Siria), lembah-lembah sungai Efrat, Tigris, dan negara Persia(Iran). Sekarang seluruh daerah yang luas itu disebut “Sabit Subur”(Fertile Crescent).
1.      Penduduknya mendiami daerah yang berbentuk seperti dua garis memanjang yang merupakan lengan dari pada sudut, dengan ujung sudut itu terletak didekat  mata air sungai Efrat. Garis timur dari sudut tersebut menuju kearah Selatan melalui lembah Efrat sampai ke Teluk Persia.
2.      Kedua sistem-sungai yang besar, yaitu sungai Nil(bagian barat daya) dan Efrat-Tigris(bagian timur laut) memungkinkan tanah datar yang luas dan berpengairan.
3.      Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang kuat itu(Mesir,Asyur,Babel,Persia), Israel kelihatan kecil dan tidak berdaya, bahkan tidak berarti bagi pandangan duniawi. Akan tetapi Israel telah menandai dan mempengaruhi sejarah dunia dari segi agama dengan cara yang tidak tercapai oleh kerjaan-kerajaan yang lain itu.
B.                  Palestina
            Tanah Palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak diantara Lautan Tengah sebagai batas Barat dan Padang Gurun Arab sebagai batas Timur. Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti, tetapi kira-kira sesuai dengan ucapan yang sering kalli terdapat dalam Perjanjian Lama, yaitu dari Dan samapi Bersyeba. Nama Palestina berasal dari nama Filistin sebab orang-orang itu menduduki dataran pantai.
            Panjang tanah Palestina dari Dan sampai Bersyeba kurang-lebih 240 km, sedangkan lebarnya kalau dihitung dari sungai Yordan kepantai kurang-lebih 95 km dibagian Selatan, dan kurang-lebih 50 km dibagian Utara. Disebelah Timur sungai Yordan, garis perbatasan agak kurang jelas.
1.      Sifat Umum
Pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Diantara gunung-gunung itu, terdapat lembah-lembah yang cukup subur.
2.      Bagian-bagian Umum
Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang dengan arah Utara-Selatan.
a.       Dataran Pantai, yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.
b.      Pegunungan Tengah, yang mulai dari Libanon dan mengarah terus ke padang gurun Selatan, dengan Datar Esdralon(Yizreel) di pertengahannya.
c.       Lembah Yordan, termasuk Lauit Galilea dan Laut Mati.
d.      Pegunungan Timur, mulai dari Gunung Hermon sampai ke tanah Moab.
II.                Sejarah Perjanjian Lama
A.                 Zaman Dari Adam Sampai Abraham
            Mengenai hal ini perlu disadari bahwa Alkitab tidak dimaksudkan untuk menjadi suatu catatan kronologis(berturut-turut) yang teliti, mulai dari penciptaan dan seterusnya. Tujuan Alkitab ialah untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan tindakan-tindakan Allah terhadap manusia, misalnya penciptaan manusia yang pertama dan selanjutnya urusan Allah dengan manusia, pertama-tama secara umum/menyeluruh, kemudian melalui satu bangsa yaitu Israel. Oleh karena itu kita terpaksa mencari keterangan dari sumber-sumber diluar Alkitab, walaupun ini juga hanya memungkinkan penentuan waktu yang kira-kira saja. Salah satu usaha ialah untuk menyesuaikan latar belakang historis dari pada kejadian-kejadian Perjanjian Lama dengan periode kebudayaan tertentu yang telah ditetapkan oleh para arkeologi daerah Mesopotamia.
            Dalam silsilah kitab Kejadian terdapat lowongan-lowongan ribuan atau puluhan ribu tahun lamanya, cukup untuk memungkinkan berlalunya semua periode ilmiah antara peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pentin yang berikut, yaitu Air Bah.
Air Bah
            Akhirnya dapat diperhatikan pula kesamaan antara riwayat Air Bah didalam Alkitab dengan sebuah kisah tentang air bah yang berasal dari Babel kira-kira th.3000 B.C.
Menara Babel
            Mungkin hanya dapat dikatakan bahwa terjadinya peristiwa Menara Babel seharusnya tidak lama setelah Air Bah(sebab semua manusia masih tinggal disatu daerah itu), tetapi juga tidak jauh sebelum kelahiran Abraham, yaitu pada masa seribu tahun yang ke-3 B.C. (2000-3000 B.C).
B.                  Zaman Patriarkh-patriarkh (kira-kira th.2000-1400 B.C)
            Waktu kejadian-kejadian yang diceritakan dalam Kej.12-50 tentang para patriarkh tidak dapat ditentukan dengan pasti. Riwayat-riwayat tersebut sama sekali tidak menyebutkan tokoh-tokoh/kejadian dari sejarah bangsa-bangsa lain, demikian pula tulisan-tulisan sejarah bangsa-bangsa yang lain tidak menyebutkan nama-nama para patriarkh Israel. Oleh sebab itu tidak ada kemungkinan untuk mencocokkan waktu-wakti bersejarah dari bangsa lain dengan masa patriarkh-patriarkh Israel.
C.                 Peristiwa Keluaran
            Disini pun juga perlu diakui adanya beberapa pendapat yang berlainan. Pendapat-pendapat itu rupanya dapat digolongksn demikian:
1.      Peristiwa Keluaran terjadi kira-kira th.1450 B.C.
2.      Peristiwa Keluaran terjadi kira-kira th.1290 B.C.
Ada dua periode pasti yang disebutkan didalam Firman Tuhan yang seharusnya dapat menolong disini. Periode pertama adalah 480 tahun yang disebutkan di 1 Raja-raja 6:1 sebagai masa yang berlalu antara peristiwa Keluaran dan tahun ke-4 dari kerajaan Salomo waktu dia mulai membangun Bait Suci. Periode yang kedua adalah 430 tahun yang disebutkan dalam Keluaran 12:40,41 sebagai lamanya orang Israel tinggal di Mesir
D.            Zaman Hakim-Hakim (kira-kira th.1400-1050 B.C.)
       Masa Hakim-hakim ini memang merupakan zaman yang gelap dalam sejarah Israel. Sifat umum zaman tersebut dapat diringkaskan dengan suatu ucapan dari Hakim-hakim 17:6.
E.             Zaman Kerajaan Bersatu(kira-kira th.1050-931 B.C)
       Zaman ini adalah zaman yang paling gemilang dan makmur dalam sejarah Israel. Rakyatnya maju dalam ilmu pengetahuan, kesusasteraan, pembangunan dan segala hal yang penting untuk perkembangan yang baik.
F.             Zaman Kerajaan Terpisah
       Ketika Salomo meninggal, Rehabeam anaknya menjadi raja(kira-kira th.930 B.C.). Akan tetapi suku-suku di Israel bagian Utara, dipimpin oleh Efraim sebagai suku yang terbesar, memberontak dan mendirikan kerajaannya sendiri dengan Yerobeam sebagai rajanya.
G.            Zaman Pembuangan di Babel dan Pengembalian ke Tanah Israel(periode sesudah th.587 B.C.)
       Masa pembuangan ini dimaksudkan oleh Tuhan sebagai hukuman atas dosa dan kejahatan orang-orang Yehuda, supaya mereka mengoreksi diri dan mentaati perintah-perintah Tuhan.
III.        Kesusateraan Perjanjian Lama
Kesusasteraan Perjanjian Lama bersifat aneka ragam, misalnya:
1.      Prosa biasa.
2.      Prosa gaya cerita.
3.      Tulisan gaya puisi.
4.      Catatan-catatan hukum.
5.      Perkataan-perkataan berupa nasihat dan himbauan.
6.      Syair dan amsal
7.      Nubuat
IV.         Perkembangan Agama Israel Pada Zaman Perjanjian Lama
       Teori Wellhausen mengenai perkembangan agama orang-orang Ibrani. Teori yang berdasarkan hipotesa evolusi itu mengatakan bahwa oleh karena monoteisme merupakan tingkatan agama yang tertinggi, maka perkembangan itu seharusnya terjadi pada zaman lebih kemudian dalam sejarah Israel, yairu sebagai titik akhir dari suatu proses perkembangan yang dimulai dari politeisme.
V.            Kanon Perjanjian Lama
       Urutan kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab masa kini pada umumnya menuruti terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani yang diselesaikan kira-kira th.150 B.C.(“Septuaginta” atau “LXX” sebab dikerjakan oleh 70 sarjana selama 70 tahun) dan terjemahan Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) dalam bahasa Latin (“Latin Vulgata” kira-kira th.404 A.D.) yang merupakan dua versi Alkitab yang dipakai oleh gereja pada abad-abab pertama.
·         Tanggapan: Pada bab 1 ini, buku ini memberikan informasi tentang latar belakang dari Perjanjian Lama. Pada pembahasan di bab 1, mengenai latar belakang Perjanjian Lama dibahas secara dalam sekali. Banyak ilmu yang dapat digali. Tapi ada terdapat suatu kekurangan dalam bab 1 ini, yaitu dalam penyajian bahasa yang yang digunakan ada bagian-bagian yang sulit di mengerti karena kurang jelas.





















Bab II
Kitab-kitab Pentateuch

Isi Pentateuch Secara Ringkas
       Setiap kitab dari Pentateuch mempunyai keistimewaannya sendiri walaupun juga merupakan bagian dari sejarah yang mulai dari Penciptaan dan berakhir sampai dengan kematian Musa.
·         Kejadian: Penciptaan dan kejatuhan manusia, sejarah manusia dari Adam sampai dengan Yusuf.
·         Keluaran: pelepasan dari Mesir.
·         Imamat: penjelasan-penjelasan tentang ibadat.
·         Bilangan: sejarah perjalanan dari Sinai ke dataran Moab.
·         Ulangan: ikhtisar Hukum Taurat.
Kejadian
Judul
       Nama kitab ini dalam bahasa aslinya diambil dari kata yang paling pertama dalam Kej.1:1 yang berarti pada mulanya. Terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris memakai istilah bahasa Yunani dengan arti yang sama, yaitu Genesis (permulaan), yang dipakai dalam versi Septuaginta (LXX).
Keistimewaan
       Sesuai dengan judul aslinya, kitab ini memang “kitab permulaan”, misalnya:
1.         Permulaan alam semesta                           - 1:1
2.         Permulaan hidup manusia                                    - 1:27
3.         Permulaan pernikahan                              - 1:28
4.         Permulaan hari sabat                                 - 2:2,3
5.         Permulaan dosa                                        - 3:6
6.         Permulaan rencana keselamatan               - 3:15
7.         Permulaan peradaban                               - 4:17
8.         Permulaan suku bangsa/bahasa                 - 11:9
       Kitab ini dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, bagian Pendahuluan dan bagian Biografis.
Susunan:
I Pendahuluan
a.       Karya penciptaan
b.      Kejatuhan manusia
c.       Sejarah manusia yang berdosa sampai dengan air bah
d.      Sejarah bangsa-bangsa pertama
II Biografis
a.       Abraham
b.      Ishak
c.       Yakub
d.      Yusuf
Ajaran:
1.      Allah – dinyatakan sebagai satu-satunya Tuhan dan Raja atas alam semesta. Sebagai Allah yang Mahakuasa Dia menciptakan segala sesuatu melalui Firman-Nya.
2.      Penciptaan – asal mulanya dunia dan segala isinya diterangkan dengan sangat jelas, yaitu berupa hasil pekerjaan Allah sendiri, bukanlah hasil suatu proses perkembangan secara kebetulan saja (evolusi).
3.      Manusia – makhluk yang tertinggi, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (1:26-27) dengan akal budi, pengetahuan moral, kebebasan untuk memilih.
4.      Dosa – pada hakekatnya berupa pemberontakan terhadap Allah, dimana dengan salah menggunakan kebebasan dan pengetahuan moralnya, manusia menjadi sombong dan ingin menjadi sama dengan Allah (3:4-7).
5.      Keselamatan – benuh doktrin keselamatan mulai muncul segera sesudah manusia jatuh dalam dosa.
6.      Pemilihan dan Perjanjian.
Keluaran
Judul
       Nama kitab ini diambil dari versi Septuaginta (LXX) yang memberikan judul sesuai dengan tema pokok kitab ini, yaitu Keluaran (bhs.Yunani “exodus”).
Tujuan
       Kitab Keluaran merupakan sambungan antara riwayat-riwayat kitab Kitab Kejadian dengan kitab-kitab Pentateuch yang menerangkan hal hukum. Didalamnya terdapat sejarah perbudakan bangsa Israel di Mesir setelah kematian Yusuf, kemudian pelepasan mereka agar dapat menjadi umat milik Tuhan sendiri serta melayani dan memuliakan Dia.
Peristiwa-peristiwa penting
1.      Pernyataan nama Allah YHWH atau “Yehowah” – “AKU ADALAH AKU” – yang menunjukkan kepribadian Allah yang memungkinkan Dia dapat masuk dalam hubungan kepribadian-kepribadian lain, yaitu manusia.
2.      Paskah yang pertama, yang menjadi pertanda Perjamuan Kudus sebagai peringatan akan pelepasan dari perbudakan/dosa,
3.      Pemberian hukum di gunung Sinai.
4.      Pendirian Kemah Suci sebagai tempat ibadah dan tempat Allah menyatakan diri.
Ajaran
a.       Penyataan diri Allah melalui tindakan-tindakan-Nya, melalui kehadiran malaikat-Nya, melalui nama-Nya “Yahweh”, dan melalui mujizat/tindakan supernatural sebagai bukti kehadiran.
b.      Keselamatan – konsep ini dinyatakan melalui beberapa istilah yaitu “melepaskan”, “menuntun keluar”, “membawa keluar”, “membebaskan”, “menebus”.
c.       Perjanjian – di Gunung Sinai, Tuhan mengikat diri-Nya sendiri dalam suatu hubungan Perjanjian dengan bangsa Israel (fas. 19-24).
d.      Hukum- diberikan dalam konteks pengesahan perjanjian antara Tuhan dengan bangsa Israel, untuk menentukan kewajiban-kewajiban Israel sebagai umat Allah.
e.       Kemah Suci – didirikan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terperinci dari Allah untuk menjadi tempat dimana Tuhan hadir/diam ditengah-tengah umat-Nya.
Imamat
Judul dan sifat
       Judul dalam Bahasa Inggris ialah Leviticus yang diambil dari LXX (Septuaginta) dengan arti “Kitab untuk orang Lewi”.kitab ini sebenarnya dimaksudkan khususnya untuk mereka yang mengambil bagian aktif dalam pelayanan sebagai iman, bukan untuk orang Lewi pada umumnya.
Penulis
       Tiada dikatakan dalam kitab ini tentang penulisan peraturan-peraturannya. Akan tetapi sering kali dikatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut diberikan dengan perantaraan Musa. Maka boleh disimpulkan bahwa peraturan-peraturan tersebut memang dituliskan dengan teliti oleh Musa.
Tujuan  dan keistimewaan
       Tujuan langsung dari kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang Israel selaku umat Allah. Terdapat juga peraturan-peraturan untuk pengasingan orang Israel dari bangsa-bangsa lain agar mereka dapat dikhususkan untuk pelayanan Tuhan yang telah menjadikan mereka sebagai umat-Nya sendiri.
Bilangan
Judul
       Judul asli kitab ini dalam bahasa Ibrani ialah “Di Padang Gurun”, yang diambil dari fas.1:1.
Penulis
       Menurut tradisi, Musa mengarang kitab ini, dan memang banyak keterangan tentang dia terkandung didalamnya.
Tujuan
       Kitab Bilangan, sama seperti kitab Keluaran, menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum.
Ulangan
Judul
       Diantara orang Yahudi kitab Taurat yang kelima ini dikenal sebagai “inilah perkataan-perkataan” atau hanya “perkataan-perkataan”, seperti dalam fas.1:1.
Penulis
       Tradisi orang Yahudi dan tradisi orang Samaria setuju bahwa kitab Ulangan dikarang oleh Musa.
Tujuan
       Pertama-tama dia mengingatkan mereka akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar untuk menolong mereka; kemudian dia menggariskan rencana Allah tentang undang-undang dasar negara baru yang akan mereka bangun di Kanaan, yaitu suatu teokrasi yang dipimpin oleh dan berpusat pada Tuhan.
·         Tanggapan: Dalam bab 2, buku ini berisi tentang Kitab-kitab Pentateuch. Buku ini membahas secara dalam mengenai Kitab-kitab Pentateuch. Dalam penyajian di bab 2 ini, buku ini sangat menarik karena menggunakan istilah bahasa Ibrani dalam penyampaian materi.
























Bab III
Kitab-kitab Sejarah

Pengantar
       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, catatan-catatan sejarah Israel termuat dalam dua bagian: pada bagian Nabi-nabi(Nebhim), terdapat Yosua, Hakim-hakim, I&II Samuel, I&II Raja-raja; pada bagian kitab-kitab(kethubim), terdapat I&II Tawarikh, Ezra dan Nehemia, Rut dan Ester.
Yosua
Judul  
       Kitab ini dinamakan sesuai dengan tokoh utamanya, yaitu Yosua bin Nun.
Penulis
       Menurut tradisi orang Yahudi sebagian besar kitab ini merupakan karangan Yosua sendiri, walaupun identitas penulis tidak pernah disebutkan dalam Alkitab.
Tujuan
Kitab ini menceritakan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, melalui penaklukan tanah Kanaan, sampai dengan kematian Yosua.
Mengapakah penduduk asli tanah Kanaan harus dilenyapkan?
       Kunci pemecahan masalah ini ialah pengertian bahwa perintah Tuhan itu mempunyai dua segi. Yang pertama, pemusnahan penduduk Kanaan itu merupakan suatu tugas pelayanan bagi umat Israel sebagai alat Tuhan untuk menghukum kejahatan orang tersebut. Yang kedua, pemusnahan orang Kanaan diperlukan sebagai penjagaan terhadap kemurnian iman bangsa Israel.
Hakim-Hakim
Judul
       Judul kitab ini ditemukan dari gelar/panggilan yang diberikan kepada pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Tuhan untuk memerintah bangsa Israel antara zaman Yosua dan zaman raja-raja.
Penulis
       Belum dapat dipastikan apakah kitab ini dikarang oleh satu orang saja atau oleh beberapa orang. Ada beberapa  sarjana yang berpendapat bahwa kitab ini ditulis oleh Samuel, beberapa tahun sesudah Saul menjadi raja.
Tujuan
       Tujuan penulis dalam mengarang kitab ini ialah bukan saja memberi peringatan kepada generasi-generasi berikut bahwa kemunduran rohani menyebabkan kemerosotan moral dan kekalahan militer, melainkan juga untuk mencatat kesetian Tuhan yang terus-menerus dalam menepati janjiNya dan memelihara umatNya supaya dapat melayani Dia dikemudian hari.
Rut
Penulisan
       Menurut tradisi mereka , orang Yahudi percaya bahwa Samuel menulis kitab ini,tetapi tidak ada buktinya. Ada dua pendapat utama dalam hal ini: Pertama Kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Kedua kitab ini ditulis pada zaman Ezra-Nehemia.
Sifat dan tujuan
Kitab Rut sebagai sebuah kisah cinta, mengingatkan kita bahwa walaupun masa Hakim-hakim merupakan masa kesedihan terus-menerus oleh karena kemurtadan Israel, namun pada beberapa saat dan di pelbagai tempat masih terdapat orang yang sungguh mengasihi Tuhan dan sesamanya.
Tujuan utama kitab ini, kalau dipandang dari segi sejarah, ialah untuk memberi penjelasan mengapa seorang yang bukan orang Israel asli disebutkan dalam silsilah keluarga Daud di bagian-bagian Alkitab.


I&II Samuel
Judul
       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, kitab I&II Samuel dulu merupakan satu kitab saja.
Penulis dan Waktu Penulisan
       Nama Samuel memang sangat tepat untuk kitab-kitab ini oleh karena dialah tokoh terpenting dalam fasal-fasal pertama. Beberapa pengritik sudah berusaha untuk membuktikan bahwa kitab Samuel ditulis/disusun oleh lebih dari satu orang.
Tujuan
       Kitab-kitab ini mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa Hakim-hakim sampai dengan tahun-tahun terakhir Daud, raja Israel yang kedua dan yang terbesar.
Keistimewaan
1.      Permulaan dan pendirian Kerajaan Israel
2.      Permunculan golongan nabi
3.      Penyimpangan-penyimpangan pemimpin negara dari hukum Taurat mengakibatkan kesusahan bagi orang lain.

I&II Raja-Raja
Judul
       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, kitab-kitab ini disebut “Raja-raja” dan pada mulanya merupakan satu kitab saja. Dalam terjemahan bahasa Inggris, I dan II Raja-raja digolongkan sebagai kitab “sejarah”, tetapi dalam Kitab Suci orang Yahudi kitab-kitab ini merupakan kitab yang ke-empat dari bagian Nabi-nabi yang terdahulu. Jadi sejarah yang dituliskan dalam kitab ini adalah sejarah sebagaimana dipandang dengan kacamata seorang nabi.
Penulis
       Penulis kitab ini tidak disebutkan dalam Firman Tuhan. Menurut tradisi Yahudi, nabi Yeremia adalah penulisnya, dan pada pandangan pertama teori ini agak menarik sebab bagian II Raja-raja 24:18 – 25:30 terdapat juga dalam kitab Yeremia fas.52, sedangakan dari beberapa aspek lain juga dapat dikatakan bahwa pendirian penulis Raja-raja agak harmonis dengan pendirian penulis Yeremia. Berbicara tentang “seorang penulis” mungkin agak kurang tepat, sebab jelas bahwa bagian-bagian tertentu dari kitab ini diambil dari sumber-sumber yang lebih tua.
Tujuan
       Kitab ini menceritakan sejarah umat Allah mulai dari akhir pemerintahan Daud (kira-kira th.970 B.C.), melalui masa kemakmuran Salomo dan perpecahan Israel dari Yehuda, sampai dengan keruntuhan Kerajaan Utara pada th.722 B.C., keruntuhan Yerusalem pada th.586 B.C. dan permulaan masa pembuangan.
Susunan
a.       Masa Pemerintahan Salomo
b.      Kerajaan Terpisah
c.       Kerajaan Yehuda sampai dengan Pembuangan

I&II Tawarikh
Judul
       Sekali lagi, dalam Kitab Suci orang Yahudi kedua kitab ini dijadikan satu, dengan judul “Kejadian-kejadian dahulu kala”. Kemudian dalam versi LXX kitab itu dibagi menjadi dua, dan dalam versi Latin Vulgata diberi judul yang sekarang ini, yaitu “I & II Tawarikh”.
Penulis dan Waktu Penulisan
       Menurut tradisi Yahudi penulis kitab ini adalah Ezra, dan juga beberapa faktor yang mendukung pendapat itu – misalnya, gaya bahasa dan gaya penulisan baik kitab Tawarikh maupun kitab Ezra-Nehemia (yang mana ada kemungkinan semua kitab itu dikarang oleh satu orang) cocok sekali dengan zaman Ezra (th.450-400 B.C).
Tujuan
       Selain bertujuan untuk mencatat sejarah Israel, juga dapat dilihat dalam kitab Tawarikh suatu tujuan lagi yang dinyatakan melalui baik hal-hal yang penulis tambahkan pada bahan kitab Samuel dan Raja-raja yang diabaikannya.
Susunan
a.       Silsilah-silsilah
b.      Masa Pemerintahan Daud
c.       Masa Pemerintahan Salomo
d.      Raja-raja Yehuda
Ezra dan Nehemia
Hubungan kedua kitab:
Kesimpulan yang paling gampang diterima ialah bahwa Ezra dan Nehemia adalah penulis kitab yang memakai nama mereka masing-masing dan bahwa mereka adalah orang sezaman.
Latar Belakang Historis:
Kerajaan Babel akhirnya dijatuhkan pada th.539 B.C oleh orang Media-Persia(Dan.5) Koresy, raja Persia, mengambil sikap yang lain sama sekali dengan raja-raja Asyur dan Babel. Kitab Hagai dan Zakharia juga cukup banyak memberi keterangan tambahan tentang zaman Ezra-Nehemia itu, sedangkan kitab Maleakhi (yang waktu penulisannya belum dapat ditentukan dengan pasti) barangkali memberi keterangan tentang keadaan di Palestina pada umumnya sebelum kedatangan Ezra dan Nehemia.
Soal Urutan Kronologis:
Masalah yang sudah lama dipersoalkan sarjana-sarjana Alkitab ialah tahun berapakah Ezra memulai pekerjaannya di Yerusalem.
Ezra dan Yudaisme (agama Yahudi)
Ezra menjadi “bapa Yudaisme”, dan cara hidup yang dirintisnya itu yang berpusat pada pengabdian teguh akan Torah
Ester
Latar Belakang:
Cerita kitab ini terjadi di kota Susan, Ibu kota kerajaan Persia pada zaman Ahasyweros (Sasta I), yang menyusul Koresy dan Darius sebagai raja.
Penulis:
Menurut tradisi Yahudi, kitab ini dikarang oleh beberapa pemimpin agama Yahudi yang diatur oleh Nehemia kira-kira th.400 B.C
Waktu Penulisan:
1.      Pendapat tradisional bahwa kitab ini ditulis menjelang akhir abad ke-5 B.C(antara th.450-400 B.C)
2.      Kitab Ester ditulis menjelang akhir abad ke-4 B.C (antara th.350-300)
3.      Pendapat bahwa kitab Ester ditulis kira-kira th.125 B.C.
Ringakasan:
1.      Bahaya yang dahsyat
2.      Penyelamatan yang ajaib.
·         Tanggapan: Dalam bab 3, buku ini membahas tentang Kitab-kitab Sejarah. Tidak jauh dengan bab 2, buku ini juga menyampaikan dengan sangat terurut dan juga jelas serta pembahasannya lengkap. Sehingga memberi kepada pembaca suatu wawasan yang baru.

Posting Komentar untuk "Pembimbing Perjanjian Lama II"