Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CINTA KUAT SEPERTI MAUT


“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN” (Kidung Agung 8:6)

Latar belakang frasa cinta kuat seperti maut adalah ungkapan pujian dari seorang mempelai kepada pasangannya. Kekuatan cinta begitu kuat seperti maut, metafora maut menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi ketika maut itu datang menjemput. Kekuatan cinta Allah bagi jemaat sangat kuat, dan tidak ada yang dapat menghalangi kekuatan cinta. Pernikahan yang sehat pasti didukung oleh cinta di antara pasangan. Hubungan Allah dan umat-Nya sebagaimana hubungan di antara sepasang kekasih. Cinta Allah bagi umat-Nya yang digambarkan oleh kitab Kidung Agung itu sangat kuat. 

Cinta ini diwujudkan dengan saling memuji, saling mempercayai, dan saling memberikan dukungan. Pasangan yang saling mencintai tidak mengharapkan kehadiran orang lain dalam hubungan mereka. Kehadiran orang lain akan memunculkan kecemburuan bagi salah satu pasangan. Kecemburuan ini dalam kitab Kidung Agung digambarkan seperti nyala api yang dapat membakar apapun. Allah sangat mengasihi umat-Nya dan tidak ingin umat-Nya berpaling dari-Nya. Bangsa Israel sebagai umat pilihan sangat dikasihi Allah, tetapi mereka mudah berpaling kepada ilah-ilah lain. 

Allah menghendaki umat-Nya memahami bahwa betapa besar kasih Tuhan bagi umat-Nya. Apapun kondisi yang dialami oleh umat-Nya, Allah menyatakan kasihNya yang tanpa batas. Kasih Allah yang besar ini seringkali disia-siakan oleh umat-Nya. Umat Allah diingatkan untuk terus mengingat kasih Allah yang begitu besar. Hal ini harus menjadi dasar bagi umat Allah untuk tetap setia kepada-Nya. Karena tidak ada pribadi lain yang dapat disejajarkan dan dibandingkan dengan Allah yang mengasihi umat-Nya dengan tulus.


(Sumber: Panduan Pembacaan Alkitab "Aku Cinta Alkitab) 

Posting Komentar untuk "CINTA KUAT SEPERTI MAUT"