Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PEMBIMBING PERJANJIAN BARU TITUS DAN FILEMON






Pembimbing
Perjanjian Baru
Surat Titus dan Filemon



 













Rangkuman ini diserahkan kepada Sekolah Tinggi Teologi “INTHEOS”
Surakarta sebagai memenuhi persyaratan mata kuliah
Pembimbing PAK




Oleh:

Natanael Apriyanto Tarigan
Ruben Onsu Silalahi
Rut Melia





SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “INTHEOS”
SURAKARTA
2014
Filemon

Latar Belakang
            Paulus menulis surat penjara ini (ay. 1, 9) sebagai surat pribadi kepada seorang bernama Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang pertama di Roma (Kis.28:16-31). Nama-nama sama yang disebut dalam Filemon (ay. 1-2,10,23-24) dan Kolose (Kol.4:9-10,12,14,17)  menunjuk bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua surat in ditulis dan diantarkan pada waktu yang sama.
            Filemon menjadi pemilik hamba (ay.16) dan anggota gereja di Kolose (bd.ay.1-2 dengan Kol.4:17). Mungkin ia bertobat dibawah pelayanan Paulus (ay.19). Onesimus menjadi hamba Filemon yang telah lari ke Roma: disitu dia kenal Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang diantara meraka (ay.9-13). Sekarang dengan segan Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, di temani oleh Tikhikus, teman sekerja Paulus, bersama dengan surat ini (bd.Kol. 4:7-9).
            Kenyataan bahwa Filemon adalah seoarang yang kaya yang dapat kita buktikan dari kenyataan bahwa ia memiliki seorang budak, dan juga bahwa rumahnya memiliki ruangan yang cukup luas untuk perhimpunan gereja setempat, serta ia menyatakan kasihnya mungkin melalui menolong orang-orang suci dengan kebutuhan materi, 1:5,7. Paulus menyebut Filemon sebagai “yang kekasih dan teman sekerja kami”. Kedua panggilan ini menyatakan bahwa Rasul Paulus amat menghormati dia. Rupanya ia adalah seorang kristen yang memiliki sifat yang baik.
            Onesimus adalah hamba milik Filemon. Tentunya ia seorang pemuda yang gagah perkasa, sebab pasukan Roma biasanya hanya menangkapi orang-orang yang gagah perkasa untuk dijual sebagai hamba. Tetapi Onesimus telah melarikan diri dari tuannya dan pergi ke Roma untuk menyembunyikan diri dalam perhimpunan massa yang begitu besar jumlahnya agar ia tidak ditangkap oleh pemburu-pemburu budak dan dikembalikan kepada tuannya.  Dengan cara yang tidak jelas, waktu Onesimus berada di Roma, ia bertemu dengan Paulus di “rumah yang disewa” oleh paulus di Roma, (Kisah Para Rasul 28:30). Disanalah Paulus memimpin Onesimus untuk beriman kepada Yesus Kristus(1:10). Tidak lama kemudian, Onesimus membuktikan  bahwa ia layak menyandang namanya (namanya berarti “sangat berguna”1:11).
            Oleh karena pertumbuhan rohani yang begitu cepat dari Onesimus dan juga karena kesetiaanya melayani Palus pada waktu Paulus ditawan, hubungan Paulus menjadi sangat akrab dengan anak rohaninya ini(1:11-13), namun Paulus tahu bahwa ia wajib mengirim kembali Onesimus kepada tuannya yang sudah seharusnya onesimus pulang, karena hukum kerajaan romawi menuntut agar semua budak pelarian kembali kepada tuan mereka.
Penulis: Pengarang surat kiriman ini ialh Paulus. Paulus yang adalah rasul kepada orang bukan Yahudi dan pengarang dua belas kitab Perjanjian Baru lainnya, adalah pengarang kitab “Filemon”.
Tanggal dan tempat penulisan surat kiriman ini: Paulus menulis “Filemon” dari “rumah yang disewanya”,( Kis28 : 30). Surat kiriman ini mungkin ditulis pada musim panas tahun 62 M.
Penerima : Filemon. Filemon yang merupakan si alamat utama kitab ini, adalah :
1.                   Seorang yang bertobat dibawah pelayanan rasul paulus, 1: 19, diperkirakan terjadi pada saat            Paulus tinggal selama 3 tahun di Efesus.
2.                   Seorang penduduk kota Kolose.
3.                   Seorang anggota gereja Kolose, 1 :22.
4.                   Seorang yang kaya.

Tujuan penulisan : Paulus mengirimkan surat ini kepada Filemon untuk memberi dorongan kepadanya menerima kembali budaknya yang telah melarikan diri itu, yaitu menerima dia dengan cara yang selaras dengan iman kristiani. Dasar permohonan Paulus adalah kasih dan kebaikan Filemon, hubungan baru antara Filemon dan Onesimus , serta perubahan perangai dan hutang budi Filemon kepada Paulus.

Tema : Perdamaian

Garis besar surat Filemon.
1.      Salam(1-3)
     Disini kita mendapati ucapan salam yang biasa digunakan oleh Paulus, bahwa Allah Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus akan terus mengkarunia pembaca-pembaca itu kasih karunia dan damai sejahtera yang mengkuduskan mereka.
2.      Doa bagi pelayanan Filemon (4-7)
     Paulus selalu menyebut Filemon dalam doa-doanya, ia selalu bersyukur kepada Allah untk iman Filemon kepada Yesus Kristus dan kasihnya bagi orang saleh.
3.      Permintaan supaya Onesimus diterima kembali(8-21)
4.      Kemungkinan kunjungan Paulus(22)
5.      Penutup(23-25)
a.       Dari sini terdapat permohonan pribadi Paulus 1:22.
b.      Salam dari teman-teman Paulus 1: 23-24.
c.       Ucapan berkat 1:25.

Inti Surat Filemon: Dia memohon dengan sangat supaya Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (ay.8-9,20-21) menerima Onesimus kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara di dalam Kristus (ay.15-16). Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya “berguna”) yang dahulu “tidak berguna” bagi Paulus dan Filemon (ay.10-12). Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya kembali kepada tuan yang memilikinya (ay.13-14). Paulus menawarkan diri sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan Filemon tentang hutang budinya kepada Paulus (ay.17-19). Surat ditutup dengan salam dari beberapa teman sekerja di Roma (ay.23-24) dan pengucapan syukur (ay.25).
Hal-hal menarik: Tiga hal menarik yang menandai surat ini.
1.      Surat ini adalah yang terpendek diantara surat-surat Paulus.
2.      Lebih dari lain bagian Perjanjian Baru, surat ini menjelaskan bagaimana Paulus dan gereja  mula-mula menghadapi persoalan perbudakan Roma. Daripada menyerang langsung atau menimbulkan pemberontakan bersenjata, Paulus mengemukakan prinsip Kristen yang menyingkirkan kekerasan dan perbudakan Roma dan akhirnya menghapuskannya sama sekali antara orang Kristen.
3.      Surat ini memberikan pengertian unik ke dalam kehidupan Paulus, karena dia begitu erat manunggal dengan seorang hamba sehingga Onesimus disebut “buah hatiku” (ay.12).



TITUS

Latar Belakang
            Sepertinya halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya. Surat ini disebut surat “Penggembalaan” karena membahas masalah yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang bertobat bukan Yahudi (Gal. 2:3), menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan disebutnya Titus sebanyak 13 kali dalam surat-surat Paulus, dia adalah orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus dan anak rohaninya (1:4) dan seperti Timotius menjadi teman sekerja Paulus yang terpercaya dalam pelayanan (2Kor 8:23), dijadikannya wakil Paulus setidaknya untuk satu tugas penting ke Korintus selama perjalanan misi ketiga Paulus (2Kor 2:12-13; 7:6-15, 8:6, 16-24), dan pelayanannya sebagai teman sekerja Paulus di Kreta (1:5).
            Paulus dan Titus bekera bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua.
Dalam surat ini Paulus menyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin (3:12).

Penulis : Paulus.

Tanggal dan Tempat Penulisan : sekitar 65-66 M. Untuk tempat penulisan tidak diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa surat Titus ditulis di Nikopolis, Roma, maupun Efesus.

Penerima : Titus

Tujuan Penulisan : Paulus mau memberi nasihat tertulis kepada Titus tentang tata cara jemaat yang untuk sementara waktu dalam tanggung jawabnya. Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus menata apa yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (1:5); membantu jemaat tumbuh dalam iman pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan (1:1); membungkam guru-guru palsu (1:11); dan datang kepada Paulus setelah ia digantikan oleh Artemas atau Tikhikus (3:12).

Tema : Ajaran yang benar dan kebajikan

Garis Besar Surat Titus :
1.      Salam (1:1-4) : salam surat kepada Titus lebih panjang dibangdingkan salam di surat-surat pribadi Paulus lainnya, menyatakan deklarasi kebenaran yang dipercayakan kepada Paulus sebagai pemberitanya. Titus disebut sebagai anak Paulus yang menurut iman bersama.
2.      Syarat-syarat Pejabat Gereja (1:5-9) : Titus ditinggalkan di Kreta untuk mengangkat penatua dan mengatur apa yang masih perlu. Karena itu Paulus mendaftarkan syarat yang dituntut bagi pemegang jabatan ini. Mereka harus benar secara moral dan memegang doktrin yang benar.
3.      Guru Palsu dan Perlunya Membantah Mereka (1:10-16) : sifat orang-orang Kreta dipaparkan secara gamblang dan salah satu ucapan pujangga mereka dikutip untuk mendukung kemerosotan moral dan materialisme mereka. Paulus memakai ungkapan terkeras untuk menyebut mereka (keji,durhaka,tidak sanggup berbuat apa yang baik) dan tidak heran jika Titus didesak untuk menegur mereka.
4.      Peraturan bagi Perilaku Kristen (2:1-10) :yang ditujukan kepada orang tua, orang muda, dan hamba.
5.      Doktrin Kristen dan Kehidupan Kristen (2:11-3:7)
a.       Kuasa kasih karunia yang membangun (2:11-15)
b.      Orang Kristen ditengah komunitas (3:1-2)
c.       Kontra antara kekafiran dan kekristenan (3:3-7)
6.      Nasihat Penutup (3:8-11)
a.       Membangun pekerjaan baik (3:8)
b.      Menghindari pengajaran sesat (3:9-11)
7.      Kesimpulan (3:12-15) : Titus diminta menjumpai Paulus pada musim dingin dan menolong Zenas san Apolos dalam pejalanan mereka. Salam umum diberikan dan surat ini ditutup dengan berkat.

Inti surat Titus : Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.
a.       Dia menginstruksikan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) didalam gereja.
b.      Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkan dan menegur para guru palsu (1: 10-2:1).
c.       Paulus menggambarkan untuk Titus (bd.1Tim 5:1-6:2) peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (2:1-2), wanita yang sudah tua (2:3-4), wanita yang masih muda (2:4-5), para pemuda (2:6-8), dan para budak (2:9-10).
d.      Akhirnya, Paulus menekankan bahwaw kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati (1:16; 2:7,14; 3:1,8,14; bd.Yak 2:14-26).

Hal-hal Menarik:
1.      Surat ini berisi dua ringkasan klasik mengenai sifat sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus Yesus (2:11-14; 3:4-7).
2.      Surat ini menekankan bahwa gereja dan pelayanannya harus dibangun diatas landasan rohani, teologis, dan etis yang kuat.
3.      Surat ini berisi salah satu dari dua daftar panjang yang menyebutkan syarat yang harus dipenuhi pemimpin dalam pelayanan gereja (1:5-9).








DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, Penuntun. Malang: Gandum Mas, 2004.
Guthrie, Donald., Pengantar Perjanjian Baru. Surabaya: Momentum, 2009.
Tenney, M.C., Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas,2003.
http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Paulus_kepada_Titus
                                                                                                    

Posting Komentar untuk "PEMBIMBING PERJANJIAN BARU TITUS DAN FILEMON"