Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KRISTOLOGI

KRISTOLOGI

Kematian Kristus
            “Kristus mati.” Ini adalah kata-kata penting yang membentuk satu pernyataan yang paling dahsyat, yang ada dalam Alkitab. Kematian berarti dosa, sebab “orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati,” dan “upah dosa ialah maut.” Tetapi kata-kata “Kristus mati”, menyatakan kepada kita akan kematian Dia yang tanpa dosa, sebab Kristus tidak pernah berbuat dosa dalam pikiran atau kata-kata ataupun perbuatan. Akan tetapi Dia mati. Ia mengalami maut bagi semua manusia. Dengan kematian-Nya di atas kayu salib, Kristus melenyapkan dosa dan memungkinkan semua orang, sebesar apapun dosanya, untuk datang kepada Allah dan diterima dalam persekutuan yang paling diberkati.
Penyaliban Kristus
            Mati dengan cara disalibkan, selain kejam juga memalukan; itu adalah hukuman yang diberikan kepada para penjahat, dan itu adalah hukuman yang paling buruk. Itu berarti penderitaan, yang mengerikan, sering kali diperpanjang, yang berlangsung tidak hanya selama berjam-jam melainkan kadang-kadang sampai berhari-hari. Hebatnya penderitaan yang ditanggung Kristus di kayu salib terbukti melalui teriakan yang keluar dari mulut-Nya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat.27:46); dan kemudian sesaat sebelum meninggal Dia berkata, “Aku haus.” Yang pertama menunjukkan apa salib itu bagi Dia sebagai pemikul dosa, yaitu mendatangkan pemisahan dari Allah meskipun hanya sesaat. Sebab di kayu salib Dia dianggap berdosa, dan Allah tidak dapat melihat dosa, yang dibenci-Nya. Dan oleh karena itulah Dia tidak mengecualikan Anak-Nya sendiri. Teriakan kehausan menandakan habatnya penderitaan fisik yang ditanggung-Nya, dan agak berkurang oleh anggur asam yang diberikan kepada-Nya.
Pekerjaan Kristus Yang Sudah Selesai
            Seruan Yesus di atas kayu salib sesaat sebelum menyerahkan nyawa-Nya, “sudah selesai!” (Yoh.19:30), adalah salah satu ucapan-Nya yang agung dan penuh arti. Seruan Kristus, “Sudah selesai!” adalah sebuah seruan kemenangan, yang menyatakan pekerjaan yang terselesaikan dengan sempurna untuk kepentingan dunia yang penuh dosa; dan atas dasar pekerjaan yang sudah selesai itu, dan hanya itu, setiap orang berdosa dapat memperoleh perkenanan Allah yang sempurna dan kekal. Dengan korban kematian Kristus dia atas kayu salib, suatu keselamatan sempurna tersedia bagi setiap orang yang mau menerimanya dengan iman.
Salib sebagai Klimaks
            Yohanes 12 merupakan puncaknya, sebab penghakiman diberitakan dalam ayat 31, dimana tercatat kata-kata Kristus “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.” Kata Yunani untuk “penghakiman” adalah krisis, oleh karena itu dalam bahasa Inggrisnya disebut crisis. Penghakiman, kutukan, hukuman adalah terjemahan utama untuk kata itu, dan arti yang terkandung di dalamnya adalah “perceraian”; sebab penghakiman berarti memisahkan yang baik dari yang jahat. Kristus menunjuk ke Salib itu yang terbayang di depan-Nya sebagai klimaks, sebab itulah klimaks dunia yang besar. Itu adalah klimaks yang besar dalam hidup-Nya sendiri, dan itu adalah peristiwa besar yang telah dinanti-nantikan-Nya selama hidup-Nya di muka bumi.
            Kematian Kristus Demi Orang Lain
            Kematian-Nya datang demi kepentingan semua orang, walaupun banyak yang tidak mempercayai atau menerima kematian-Nya bagi mereka. Dia berkata, “Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku” (Yoh.12:32). Kata “semua” tidak berarti semua tanpa terkecuali melainkan semua tanpa perbedaan. Kristus tidak bermaksud bahwa kematian-Nya akan mendatangkan keselamatan universal, tetapi bahwa kematian-Nya menyediakan keselamatan yang dapat diperoleh semua orang yang mau menerimanya dengan iman.
Salib dan Penebusan
            Salah satu kata terindah dalam Alkitab adalah kata ditebus. Penebusan adalah salah satu kata agung yang berhubungan dengan pekerjaan Kristus di kayu salib, yang mengungkapkan pembebasan yang penuh berkat, yang berlaku bagi semua yang berada di bawah rasa bersalah dan perbudakan dosa. Kata itu mengandung dua kebenaran utama, yang satu adalah masalah pembelian atau dibeli kembali dengan pembayaran berupa tebusan, yang satu lagi, dibebaskan dari perbudakan melalui tebusan yang dibayarkan dan dengan kuasa Allah. Dengan pencurahan darah-Nya diatas bumi, Kristus membayar harga yang diperlukan untuk membeli seluruh dunia menjadi milik-Nya.
Salib dan Pendamaian
            Kata pendamaian berasal dari akar kata yang berarti belas kasihan, atau bermurah hati. Pendamaian berarti memenuhi tuntutan atau melunaskan murka. Murka Allah yang benar terhadap dosa telah dibayar dan dilunasi melalui pekerjaan penebusan Kristus di kayu salib. Hasil karya Kristus sebagai suatu pendamaian sangat memenuhi hukuman Allah terhadap dosa sehingga Dia tidak hanya dapat mengampuni orang berdosa tetapi dapat membebaskan yang paling bersalah dan menyatakan orang percaya itu benar karena kebenaran Allah sendiri.

Salib dan Diperdamaikan Kembali
            Salah satu kata penting yang dipakai berkaitan dengan pekerjaan Tuhan Yesus di kayu salib adalah diperdamaikan. Kata dasarnya berasal dari kata Yunani allato atau allasso, yang berarti mengubah, tetapi di ayat-ayat lain dengan kata yang berbeda. Jika demikian, maka diperdamaikan berari sebuah perubahan dari permusuhan menjadi persahabatan , dari kerenggangan dan pemisahan menjadi persekutuan dan kedekatan dengan menghadirkan penyatuan. Itulah akibat dari pekerjaan Kristus. Oleh karena pendamaian ini, manusia menjadi ciptaan baru dalam Kristus. Dengan darah Kristus mereka yang jauh dan tanpa Allah dibawa dekat kepada-Nya, sebab Kristus adalah damai sejahtera mereka, dan di dalam Dia orang-orang percaya dipersatukan dengan Allah.
Salib dan Pemulihan Hubungan
            Dengan kematian-Nya di atas kayu salib dan pencurahan darah-Nya, Kristus melakukan pendamaian penuh atas dosa. Ketika dosa-dosa telah dihapuskan oleh pengorbanan Kristus, semuanya itu dihilangkan dan dilupakan untuk selamanya. Penutupan Tuhan atas dosa adalah sempurna.
Salib dan Penggantian
            Oleh karena itu Kristus adalah pengganti bagi semua yang percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat mereka. Pada waktu Dia tergantung di atas kayu salib itulah Dia menjadi pengganti dan bukannya pada waktu Dia hidup. “Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes.53:6). Dia mati,”yang benar untuk orang-orang yang tidak benar.” Da bersedia mengambil tempat orang berdosa yang bersalah dan menanggung hukuman atas dosa, supaya orang berdosa yang percaya kepada-Nya tidak hanya akan diampuni dan disucikan dari kesalahannya dan penghukumannya, melainkan dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (II Kor.5:21).
Salib dan Pengenalan
            Dalam penjelmaan-Nya, Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada orang banyak. Dia berbuat demikian supaya Dia dapat berpihak kepada mereka dan memenuhi kebutuhan mereka dalam keadaan dosa dan kematian. Penerapan dan kebenaran ini hanya melalui iman; atau, seperti yang dikatakan dalam Roma 6:11, “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; “Bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”
Salib sebuah Ujian
            Ujian memang diperkenankan sehingga segala sesuatu yang kokoh dan baik dapat diterima dan ternyata dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Pencobaan tidak diperkenankan bila bertujuan untuk menyebabkan kejatuhan seseorang, tetapi untuk maksud supaya dia dapat dikuatkan dan dengan begitu dapat menghargai dirinya sendiri. Salib menguji orang dalam hal kehidupan, ajaran, dan pelayanan.
Darah Kristus
            Kematian Kristus di  Kalvari adalah sebuah fakta sejarah dan oleh karena itu dengan kepandaian biasa saja dapat diterima. Akan tetapi, memang berbeda dari darah Kristus, sebab itu mencakup kebenaran teologi dan oleh karenanya memerlukan iman. Ketika seseorang memahami arti dari darah Kristus, ini menandakan bahwa dia telah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan telah mempercayai Firman Allah sampai pada keselamatan. Oleh karena itu, berbicara tentang darah Kristus adalah berbicara tentang iman dan bukan semata-mata akal sehat atau pengetahuan.
Penjelasan Tentang Salib
            Harus diakui bahwa Allah sendiri adalah sebuah misteri yang luar biasa dalam keberadaan-Nya,sifat-Nya, dan cara Dia berhubungan dengan umat-Nya dan umat manusia. Adalah oleh salib juga, sehingga terpecahkanlah misteri besar mengenal Tuhan Yesus Kristus, sebagai Anak Manusia dan Anak Allah; di kayu salib-lah sangat banyak pertanyaan yang membingungkan mengenai pribadi-Nya menjadi jelas dengan memuaskan. Apabila manusia sebagai orang berdosa yang ada di bawah kungkungan maut dan hukuman ingin memiliki seorang sebagai Juruselamat yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan sepenuhnya, maka haruslah orang itu manusia sempurna, sempurna sebagai Allah, untuk dapat menjadi wakil yang benar. Dan demikianlah maka Kristus menjadi manusia, datang ke dalam dunia sebagai seorang bayi dalam keadaan manusia, yang terdiri dari daging dan darah, supaya Dia dapat menghancurkan dia yang memegang kuasa kematian(maut), yaitu iblis dan juga untuk membuat pendamaian bagi dosa dunia. Untuk menjadi pemikul dosa, Dia sendiri harus bersih dari noda dosa apapun, dan itu mengharuskan-Nya untuk dilahirkan dari seorang perawan. Karya penebusan sangat menakjubkan hingga tak seorang pun mampu melakukannya kecuali Allah. Salib adalah satu-satunya tempat dimana dosa dapat dipahami dan dijelaskan. Disanalah dosa menyatakan diri dalam segala kekejian dan kehinaannya. Oleh sebab itu karena dosa tidak dapat dihapuskan selain dengan kematian mengerikan yang dialami oleh Anak Allah di kayu salib, maka betapa mengerikan dosa itu dan betapa hinanya di pemandangan Allah.


Posting Komentar untuk "KRISTOLOGI"